“Pejantan Tangguh” Asal Mateng

2enam.com, Mamuju Tengah,  Mungkin yang tersirat dibenak anda dengan judul diatas adalah seorang pria perkasa, bertubuh kekar dan dikelilingi banyak wanita. Tapi jangan salah kaprah, “Pejantan Tangguh” yang satu ini adalah anakan sapi hasil kawin suntik atau Inseminasi Buatan ( IB ) persilangan antara pejantan unggul dengan sapi Bali lokal. Bibit pejantan sapi unggul yang disilangkan dengan sapi lokal antara lain simental, Limosin, Brahma, ongol dan brangus, rata-rata di impor dari Australia.

Program Inseminasi Buatan sudah ada di Mamuju Tengah Sulbar sejak Tahun 2015, seiring perkembangannya tercatat sudah ratusan anakan sapi hasil kawin suntik dari para inseminator Dinas Peternakan Kabupaten Mamuju Tengah.

Dekan Fakultas Peternakan UNHAS Makassar Sulsel, Professor Doktor Sudirman Baco, M.Si mengatakan, ” Hasil anakan sapi kawin suntik atau IB terbilang unggul dengan tingkat reproduksi cukup tinggi,” terang Sudirman saat sarasehan Sentra Peternakan Rakyat di Desa Wae Puteh Topoyo Mamuju Tengah Sulbar.

Sementara Sudarno, SP selaku inseminator Dinas Peternakan Kabupaten Mamuju Tengah berkesempatan melakukan demo kawin suntik pada salah satu indukan sapi Bali lokal. Sudarno berujar , ” Tingkat keberhasilan anakan sapi dengan metode IB mencapai 70 persen, dengan bobot maksimal jika dibandingkan sapi hasil kawin alam,” ucapnya usai melakukan uji coba dihadapan pemerintah Mamuju Tengah dan warga Wae Puteh Topoyo.

Bak gayung bersambut Program IB di Mamuju Tengah mendapat dukungan antusias dari Bupati Mamuju Tengah H. Aras Tammauni. ” Saya merasa bangga ahli Peternakan dari UNHAS Makassar Sulsel datang ke daerah saya untuk berbagi ilmu kepada masyarakat, kami tidak bisa membalas apa-apa hanya Allah SWT yang mampu membalasnya,” katanya disela-sela uji coba IB di lapangan bola Desa Wae Puteh Topoyo.

Hingga saat ini anakan sapi ratusan ekor hasil kawin suntik atau IB sudah menyebar di beberapa wilayah di Mamuju Tengah. Sebagian warga Mamuju Tengah berharap program ini berkelanjutan dimasa datang. (RAN*)

Komentar