2enam.com, Mamuju : Sepanjang tahun 2019 ini, sebanyak 77 Ton Ikan Terbang (Tuing-tuing) bakar dari Sulawesi Barat (Sulbar) diekspor ke Jepang.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Mamuju, Abdur Rohman saat ditemui disela-sela kegiatan donor darah di kantornya, Kamis (11/07/19).
“Eksport kita sampai bulan Juni kemarin kita sudah dapat 77 ton, berupa Ikan Terbang bakar atau Tuing-tuing ke Jepang,” kata Rohman.
Untuk saat ini baru Ikan Tuing-tuing saja yang dapat diekspor. Namun, menurut Rohman, Sulbar sebenarnya memiliki potensi perikanan yang sangat luar biasa, bukan hanya Ikan Tuing-tuing saja yang bisa diekspor.
“Komoditi lain pastinya ada (untuk diekspor) seperti Tuna. Cuma, mereka ini masih skala-skala domestik dan sebenarnya potensi perikanan Sulbar itu sangat berpotensi sekali,” ujar Rohman.
Namun, tambah Rohman, masih diperlukan pembinaan bagi para investor atau pelaku-pelaku usaha perikanan di Sulbar untuk meningkatkan kualitas produk mereka jika ingin diekspor.
“Kita masih membina teman-teman ini atau mungkin ada investor atau dari pelaku usaha yang ingin mengekspor, kita melakukan pendekatan pembinaan kepada mereka, karena memang diperlukan peningkatan nilai dari produk itu, tentu harus ada inovasi,” jelas Rohman.
“Karena untuk mengekspor suatu produk perikanan tentu harus ada standar atau persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu baru bisa kita ekspor, tidak sembarangan,” sambungnya.
Lanjut Rohman, untuk meningkatkan jumlah ekspor perikanan, tentu diperlukan tambahan Unit Pengelola (UP) ikan, karena saat ini hanya terdapat satu UP di Sulbar.
“Untuk UP atau pengekspor itu baru satu di daerah Majene dan untuk sementara masih ikan terbang saja. Kita harapkan, kedapannya akan ada lagi UP yang bisa tercipta guna terus mendorong potensi-potensi perikanan Sulbar yang dapat kita ekspor,” tutup Rohman. (74b*)
Komentar