2enam.com, Mamuju – Pada tahun 2018 , perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berancana Nasional (BkkbN) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mencanangkan kampung KB di 65 tempat.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala perwakilan BkkbN Sulbar, Andi Ritamariani saat konfrensi pers di Ruang Aula Kantor BkkbN Sulbar, Selasa (31/07/18).
“Pada tahun 2018 ini kami mencanangkan sebanyak 65 kampung KB baru,” katanya.
Namun sampai bulan Juli ini baru 12 kampung KB yang terealisasi dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi .
“Sampai saat ini baru 12 kampung KB yang terlaksana, dan semuanya berada di Kabupaten Majene,” ujarnya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pelaksanaan pesta demokrasi Pilkada serentak 2018 lalu.
“Pencanangan kampung KB tertunda karena adanya Pilkada di beberapa kabupaten. Kita tidak berani mendesak teman-teman didaerah, jangan sampai ditunggangi oleh kepentingan politik, karena jangan sampai kita terkena dampaknya, sehingga lebih baik kita hindari,” jelasnya.
Bukan hanya persoalan Pilkada, namun yang lebih menghawatirkan lagi dengan adanya masalah Stunting pada beberapa desa, dimana stunting ini merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi.
“Mereka sudah mencanangkan namun ada desa stunting yang diintervensi, dan desa stunting ini terus berkembang data-datanya. Jadi kita menyesuaikan terus, jadi banyak anak-anak yang mengalami gizi buruk, jadi hal ini yang ingin kita perkuat dengan kampung KB,” jelasnya lebih lanjut.
Maka dari itu, dirinya menargetkan pada tahun ini, ke 65 kampung KB dapat terealisasi.
“Oleh karena itu kedepannya akan kita canangkan kembali sehingga target 65 kampung KB ditahun ini bisa tercapai. dan jika tercapai kita akan memiliki kampung KB sebanyak 128,” pungkasnya.(74b*)











Komentar