2enam.com, Mamuju : Rencana Ekspor komoditi laut yang dicanangkan Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (SKIPM) Kelas II Mamuju di Sulawesi Barat bakal segara direalisasikan.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala SKIPM Mamuju Abdur Rohman ketika ditemui disela-sela acara donor darah, Selasa (10/04/18).
“Untuk Ekspor kita sudah persiapan pada bulan April ini, setalah Hazard Analysis & Critical Control Point (HACCP) keluar, kita sudah bisa berkoordinasi dengan unit pengelolaan ikan kapan waktu yang pas untuk Ekspor dari Sulbar,” katanya.
Lanjut Rohman, pihaknya sudah melakukan persiapan yang matang untuk ekspor perdana ini, diantaranya koordinasi dengan instansi terkait, dan pengurusan izin untuk Unit Pengolahan Ikan (UPI).
“Untuk pelaksanaan Ekspor kita sudah koordinasi dengan Dinas Perikanan dan Kelautan, nanti juga kita koordinasi dengan Dinas Perdagangan. Legalitas sudah ada untuk UPI tersebut, sekarang sementara proses surat kelayakan pengelolahan ikan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP),” ujarnya.
Izin HACCP sangat penting, sebab HACCP merupakan sebuah metode operasi terstruktur yang dikenal secara internasional yang bisa membantu organisasi dalam industri makanan dan minuman untuk mengidentifikasi risiko keamanan pangan, mencegah bahaya dalam keamanan pangan, dan menyampaikan kesesuaian hukum.
Lebih lanjut Rohman menuturkan, setalah HACCP keluar maka proses ekspor dari Sulbar dapat dilakukan melalui Makassar, karena untuk sementara kapal yang dapat melakukan ekspor keluar negeri hanya ada di Makassar, belum terdapat kapal di Sulbar.
“Setelah hasap keluar maka UPI bisa melakukan Ekspor dari Sulbar,” lanjutnya.
Menurut Kepala SKIPM Mamuju, saat ini ada banyak komoditi laut yang dapat di ekspor dari Sulbar, namun akan secara bertahap dilakukan ekspor terhadap komoditi-komoditi tersebut.
“Sebenarnya banyak, cumah bertahap tergantung dari kesiapan Unit Pengelolaan ikan. Sementara yang siap ini Ikan Terbang Asap dengan Frozen Ikan Terbang,” tutupnya. (74b*)
Komentar