2enam.com, Mamuju – Pemkab Mamuju baru saja merotasi 220 pejabat fungsionalnya eselon I, II dan III. Hal tersebut tentu membutuhkan proses adaptasi cepat bagi individu yang kini menduduki jabatan baru.
Itu diutarakan legislator DPRD Mamuju, Syamsuddin, ia berharap dalam melakukan pergeseran jabatan perlu menyiapkan pelatihan guna memaksimalkan kinerja jabatan baru yang diemban ASN.
“Perlu ada penyesuaian diri secepat mungkin, khususnya dalam mencari referensi terhadap seluruh regulasi yang berkaitan dengan kinerja mereka. Jika tidak tentu OPD itu tidak akan berjalan maksimal,” ungkapnya, Selasa (24/1/2018).
Ia menambahkan, utamanya dalam membangun sinergitas dan kerja sama yang baik terhadap staf atau pimpinan. OPD akan pincang jika pemahaman ASN dan pimpinan tidak sejalan.
“Yang paling penting itu koordinasi dan kerja sama,” sebut Syamsuddin.
Sekretaris Daerah kabupaten Mamuju, Suaib Kamba, menuturkan, pihaknya tidak secara khusus menyiapkan pelatihan akan tugas dan fungsi jabatan terhadap 220 ASN yang dilantik dua pekan lalu itu.
Menurutnya, seluruh pejabat yang telah dilantik sudah berkompeten. Dibuktikan dengan proses seleksi yang melibatkan
Badan Pertimbangan Pangkat dan Jabatan (Baperjakat) dan Komite Aparatur Sipil Negara (KASN).
“Tidak ada pelatihan jabatan. Sebelum dilantik kan diseleksi dan dipertimbangkan dulu. Jadi semua ASN yang dilantik sudah dianggap mampu bekerja maksimal di tempat mereka ditugaskan,” ungkap Suaib
Terakhir ia menjelaskan, dalam menetapkan pejabat, Pemkab Mamuju tidak serta-merta memilih begitu saja. Namun ada prosedural dan pertimbangan yang harus dilakukan. Jika dianggap tidak memenuhi standar yang dibutuhkan, maka ASN tersebut tidak akan dilantik. (n4n0)
Komentar