KPU Mamuju Bingung Mencari Data Pemilu Yang Lenyap Saat Kebakaran 2010 Lalu

Mamuju, Sulbar93 Dilihat

2enam.com, Mamuju, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kab. Mamuju meresmikan Rumah Pintar Pemilu ada agar masyarakat dapat mengakses berbagai informasi mengenai pemilu, namum ada beberapa data yang tidak bisa ditampilkan terutama data Pemili dan Pilkada sebelum terjadi musibah kebakaran kantor KPU tahun 2010 lalu.

Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut seusai peresmian rumah pintar di Kantor KPU Mamuju, ketua KPU Mamuju Hamdan Dangkang mengakui hal tersebut, Rabu (20/12/17).

KPU Mamuju Bingung Mencari Data Pemilu Yang Lenyap Saat Kebakaran 2010 Lalu

“Ada beberapa data yang tidak ada terutama data Pemilu 2004 dan Pilkada-pilkadanya karena kantor KPU pernah terbakar,” ucapnya.

Diakui Hamdan jika pihaknya pernah meminta arsip di KPU RI, namun semua data tidak dimiliki oleh KPU RI.

“Arsip di KPU RI juga sudah pernah kami sampaikan untuk meminta, tapi disanakan cuma hasil akhir, kita ini butuh data pemilih yang kemarin tidak bisa kita dapatkan,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya pernah meminta arsip di panwas maupun KPU Provinsi namun belum juga mendapatkan data yang lengkap tersebut.

“Arsip-arsip daerah itu hasil-hasil pemilu di sampaikan di panwas, kemudian KPU provinsi juga kami minta, personilnya juga sudah terganti, secara otomatis bingung juga mancari arsip 2004, apa lagi KPU Provinsi juga buka kantor yanh sekarang, sudah beberapa kali pindah juga, itu yang membuat kami terkendala,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut ketua KPU Sulbar Usman Suhuria mengatakan, jika arsip tersebut bisa dilacak dan sangat penting bagi generasi berikutnya.

“Bisa kita lacak di Arsip Nasional karena itu sangat penting, kepentingannya adalah itu dokumen yang terkait dengan kesejarahan pemilu itu penting diketahui generasi sekarang, jadi khusus untuk Mamuju kita himbau untuk melacak data-data yang sudah tidak bisa ditempilkan itu, hasil pemilu sebelumnya bisa dikoordinasikan dengan arsip nasional,” katanya.

Namun ia juga berharap kiranya data yang hilang itu sudah diarsipkan oleh KPU Mamuju, sehingga datanya tetap ada di arsip nasional.

“Itu diarsip nasionalkan terbuka untuk diakses tapi kita kan berharap semoga sebelumnya di KPU Mamuju itu sudah melakukan koordinasi untuk menyimpan data-datanya di arsip nasional,” tutupnya. (74b*)

Komentar