Model Pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Pulau Karampuang Libatkan Masyarakat dan Swasta.

Mamuju, Sulbar30 Dilihat

2enam.com, Mamuju, 8 Desember 2017 – Hari ini Gubernur Sulawesi Barat meresmikan dua dari empat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Karampuang, yang didanai dari Hibah Compact oleh Millennium Challenge Corporation, Amerika Serikat. Pengelolaan PLTS Karampuang ini melibatkan masyarakat dan pihak swasta di dalam suatu badan usaha listrik desa.

PLTS Karampuang merupakan salah satu kegiatan Proyek Kemakmuran Hijau yang dikelola oleh Millennium Challenge Account – Indonesia (MCA-Indonesia), sebuah lembaga wali amanat yang dibentuk oleh Bappenas sebagai pelaksana Hibah Compact. Acara peresmian dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Bappenas, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian ESDM.

Pembangunan PLTS ini merupakan hasil kerja dari konsorsium PT. Sky Energy dan IKPT selaku penerima Hibah Energi Terbarukan Berbasis Masyarakat setelah melalui proses seleksi yang kompetitif. Proyek ini membangun total empat PLTS yang akan menyediakan listrik berkapasitas total 598 kWp dan memberikan manfaat kepada lebih dari 3.000 orang atau sekitar 780 kepala rumah tangga. Dua PLTS yang hari ini diresmikan dan beroperasi terletak di Dusun Karampuang I (PLTS-1 kapasitas 200 Kw) dan Dusun Karaeang (PLTS-2 kapasitas 115 kW). Sementara itu, PLTS 3 dan 4 akan selesai dibangun pada bulan Januari 2018. Dalam pengelolaannya, model badan usaha listrik desa bernama PT. Karampuang Multi Daya (PT.KMD) telah dibentuk dimana masyarakat yang diwakili oleh Koperasi Cahaya Karampuang memiliki saham 51% sementara pihak swasta, PT. Trinitan Global yang merupakan anak perusahaan PT.Sky Energy memiliki saham sebesar 49%.

Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar mengatakan, “PLTS ini merupakan aset daerah yang diharapkan mampu menggerakkan sektor ekonomi produktif di Pulau Karampuang. Untuk itu, perawatan dan operasional ke depan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemda, masyarakat, perusahaan, serta dukungan dari Pemerintah Pusat.

Hibah Compact salah satunya digunakan untuk mengembangkan pendekatan inovatif dalam mengelola sumber daya energi terbarukan guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kelembagaan pengelolaan PLTS yang memadukan pihak swasta dan masyarakat dalam suatu badan usaha pengelola listrik desa merupakan inovasi yang sangat menarik dan dapat

dijadikan pembelajaran oleh pemerintah untuk lebih dapat menjamin keberlanjutan dari infrastruktur energi terbarukan yang telah dibangun. Mengingat masih banyaknya wilayah di tanah air yang belum terjangkau sepenuhnya oleh PLN, maka pengembangan dan pengelolaan energi terbarukan off-grid seperti ini akan menjadi alternatif yang penting.

Deputi Direktur Eksekutif, MCA-Indonesia, Lukas Adhyakso saat hadir mengatakan listrik di Pulau Karampuang diharapkan menjadi penggerak ekonomi yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Kami berharap dengan adanya listrik masuk, Pulau Karampuang menjadi terang. Penduduk terpacu untuk memulai berbagai kegiatan produktif yang akan meningkatkan pendapatan mereka. Semenjak ada listrik, saya dengar sudah mulai berkembang bisnis ternak ayam, pengolahan makanan, dan industri rumah tangga,” ujar Lukas Adhyakso.

Pengembangan PLTS ke depannya menuntut kerja sama masyarakat dan dukungan dari Pemerintah Daerah. Hingga kini, PT. Sky Energy telah melatih masyarakat sebagai operator teknis serta meningkatkan pengetahuan manajerial pengelolaan PLTS para pengurus Koperasi Karampuang Multi Daya. “Kami berkomitmen akan merawat PLTS dan mendampingi masyarakat selama 20 tahun hingga masyarakat mampu mandiri,” ujar Direktur PT. Sky Energy Hengky Loa.

Komentar