2enam.com, Mamuju, meningkatnya perekonomian masyarakat melalui sumber daya alam yang berkelanjutan yang biasa disebut dengan energi yang berkelanjutan, tentunya proyek ini sangat membentu pemerintah dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat dan menekan angka kemiskinan.
Energi terbarukan ini sangatlah penting, melihat saat ini energi posil semakin hari semakin terbatas, dan tidak bisa diperbaharui kembali, penggunaan energi posil seperti batu bara memicu kerusakan dan emisi carbon yang begitu tinggi, sehingga melalui proyek ini, tentu ada alternatif energi terbarukan yang dapat menjadi pengganti batu bara, pengelolaan sumber daya alam yang ada apabila dikelola dengan baik dan profesional.
Mamuju yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat, merupukan salah satu daerah yang mempunyai potensi yang strategis untuk pengembangan program ini, oleh karena itu Mamuju yang ditunjang dengan ketersediaan lahan, dan iklim cuaca yang kondusif, sesuai dengan kebutuhan tanaman pohon kaliandra, yang merupakan bahan baku untuk wood pellet yang bisa menggantikan migas dan batu bara.
Konsersium Pembangunan Hijau Mamuju (KPHM), dan Millenium Challenge Account Indonesia (MCAI), telah bekerja sama dalam menjalankan proyek ini, dimana proyek kebun energi rendah karbon akan ditanami pohon kaliandra, sebanyak 2.5 juta bibit, dengan luas lahan 650 hektar, di lokasi proyek, Kecamatan Kalukku (pamulukang, guliling, pokkang dan bebanga) Senin (29/08/16)
Pohon kaliandra merupakan bahan baku dari pembuatan wood pellet, “karena pohon keliandra sekali tanam selama 20 tahun bisa dipanen terus, dan kayu kaliandra ini memiliki energi dan kalori cukup tinggi sekitar 4700 kilo kalori per kilogram, dan ini sama dengan kalori batu bara yang bisa di manfaatkan”. Ungkap Daru Ascarya saat memberikan penjelasan secara teknik.
Ascarya juga menambahkan, bahwa secara teknisi, “pohon kaliandra akan dihancurkan menjadi serbuk kayu dan dimasukkan kedalam mesin pembuat pellet dan dicetak menjadi pellet, dan barang ini bernilai ekonomi karena barang ini menjadi subtitusi pengganti batu bara, dan program ini tidak lain untuk mendukung energi terbarukan”. Tambahnya.
Irwan SP Pababari selaku Wakil Bupati Mamuju, dalam sambutannya pada saat lounching program peningkatan ekonomi masyarakat melalui pembangunan kebun energi rendah karbon, mengatakan, Munculnya proyek ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju juga telah terbantu, karena program ini bisa dikombain dengan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Mamuju.
“Dengan munculnya kegiatan ini kami dari Pemkab Mamuju bisa melakukan kombinasi dimana dengan menanam pohon kaliandra sekaligus ada pengembangan ternak apakah itu kambing, atau sapi yang di ternak di sekitar lokasi proyek”. Terangnya.
Irwan juga menyampaikan “mudah-mudahan ini betul-betul berkelanjutan, dan pembinaan yang betul-betul intens ke masyarakat, karena apalah arti prodak ini kami tanam kalau kami tidak punya ujung dari pada hasil untuk kemana kami membawa”. Jelasnya.
Dalam pelaksanaan proyek ini, beberapa oraganisasi ikut terlibat diantaranya, Hapsari (Himpunan Serikat Perempuan Indonesia), SCF (Sulawesi Community Foundation), Yapper (Yayasan Pembinaan dan Pengembangan Ekonomi Rakyat), SPM (Serikat Perempuan Mamuju), Sande Institute (Sosio Ekonomic Development Institute), CV IDEAS.(HMS-SY*)
Komentar