2enam.com, Mamuju : Jelang Iduladha, sebanyak 295 ekor sapi dikirim ke Kalimantan melalui Pelabuhan Laut Mamuju Senin (26/6/2023).
Pengiriman ternak tersebut merupakan kloter terakhir dalam rangka menyambut perayaan Iduladha. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Karantina Pertanian Mamuju, Agus Karyono dan menerangkan bahwa ternak yang dimaksud adalah hewan kurban meliputi sapi dan kambing.
“Proses pengiriman ternak untuk Iduladha dimulai pada bulan Mei lalu, dan hingga saat ini Kami telah menyertifikasi sebanyak 7.891 ekor hewan kurban, yang terdiri dari 5.479 ekor sapi dan 2.412 ekor kambing,” terang Agus.
Agus mengatakan bahwa terjadi peningkatan volume pada pengiriman sapi sebanyak 4,4% jika dibandingkan pada tahun 2022 yang hanya mencapai 4.976 ekor. Namun terjadi penurunan volume pada pengiriman kambing, sekitar 5 kali lipat lebih rendah dibanding tahun 2022 yang mencapai 13.384 ekor.
“Adanya penurunan volume pada pengiriman kambing, Kami menduga lantaran masyarakat beralih memilih sapi dengan harga yang lebih ekonomis dan jumlah daging yang lebih banyak,” ujar Agus.
Agus menyebutkan ada tiga pelabuhan asal pengiriman ternak diantaranya, Pelabuhan Laut Mamuju, Pelabuhan Majene, dan Pelabuhan Palipi.
“Meskipun hari ini merupakan kloter terakhir pengiriman ternak jelang Iduladha, kami memprediksi pasca Iduladha masih akan ada pengiriman berikutnya mengingat kebutuhan daging di Kalimantan yang cukup tinggi sehingga Kami selaku otoritas Karantina Pertanian senantiasa berada di Pelabuhan untuk melakukan pengawasan pada lalu lintas ternak,” tambah Agus.
Menurut Agus sebelum dikirim, ternak tersebut terlebih dahulu menjalani masa pengasingan selama 14 hari di Instalasi Karantina Hewan (IKH) untuk memantau kondisi kesehatan ternak. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel darah untuk pengujian RBT guna mendeteksi Brucellosis. Selain itu juga dilakukan ulas darah menggunakan metode mikroskopik untuk mendeteksi Trypanasoma, RT-PCR untuk penyakit jembrana, serta hasil uji laboratorium menggunakan uji ELISA NSP untuk pengujian Penyakit Mulut dan Kuku.
Lebih lanjut, Agus mengatakan Pejabat karantina juga melakukan pemeriksaan fisik dan kesesuaian jumlah ternak dengan yang tertera pada dokumen, memastikan ternak telah divaksin melalui pemindaian barcode pada eartag.
“Selain itu, dilakukan pemeriksaan keabsahan dokumen seperti sertifikat veteriner dari daerah asal, surat rekomendasi dari daerah tujuan dan asal, serta hasil uji laboratorium. Sebelum ternak dimuat ke dalam kapal, langkah terakhir adalah penyemprotan disinfektan pada alat angkut dan ternak itu sendiri,” tutur Agus.
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ir. Bambang, M.M. mengungkapkan bahwa peran Karantina Pertanian yaitu memastikan ternak yang dikirim dalam kondisi sehat dan dijamin aman untuk dikonsumsi masyarakat.
“Kami memastikan semua produk – produk pertanian yang masuk dan keluar wilayah di Indonesia aman dikonsumsi karena harus melewati tindakan karantina dan uji laboratorium,” tambah Bambang.
Dikatakan Bambang, tingginya lalu lintas ternak menjelang perayaan Iduladha mendorong pihaknya untuk meningkatkan dan memperketat pengawasan dalam rangka mencegah adanya penyelundupan ternak.
Hal ini Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL, red) agar secara aktif terus melakukan pengawasan lalu lintas hewan yang masuk maupun keluar melalui pintu – pintu pelabuhan sesuai standar operasional prosedur (SOP).
“Sesuai arahan Bapak Menteri, Kami terus berupaya membuktikan sebagai benteng terdepan pertanian Indonesia dalam menjaga dan melindungi kelestarian sumber daya alam hayati Indonesia untuk kesejahteraan bangsa dan negara,” tutup Bambang.
rls
Komentar