2enam.com, Mamuju : Pos polisi yang tidak berfungsi dinilai jadi penyulut aparat kepolisian lamban menyasar TKP jika terjadi tindakpidana.
Kapolres Mamuju, AKBP Moch. Rivai Arvan mengatakan, pasca ditutupnya pos polisi yang ada di wilayah kerja Polres Mamuju, pihaknya kesulitan menyasar TKP tepat waktu. Baik lakalantas atau tindakpidana lain yang membutuhkan campur tangan kepolisian.
“Butuh waktu lama bagi personel untuk ke lokasi pasca penutupan pos ini,” ujar AKBP Arvan di hadapan pewarta, di kantor Polres Mamuju, Jumat 28 Desember.
Pol polisi yang ditutup terletak di Desa Pati’di, Topoyo, Pulo Pangale dan Tadui. Penutupan berlangsung sekitar September 2016, lalu. Olehnya AKBP Arvan berharap pos yang tidak ditutup kembali difungsikan.
“Supaya kami lebih mudah dan cepat mengakses lokasi. Tapi itu tergantung dari kapolda Sulbar,” tandasnya. (54h*)
Komentar