2enam.com, Mamuju – Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Barat (Sulbar) adakan sosialisasi hasil Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) edisi Februari 2018 di Ballroom d’Maleo Hotel Mamuju, Selasa (20/03/18).
Kajian ini dilaksanakan dalam rangka memperkuat komunikasi dan koordinasi antara pemangku kepentingan, menyamakan persepsi, mengurai ekonomi serta merumuskan sinergi aksi pembangunan potensi ekonomi lokal.
Peran dari Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang memiliki tugas dan wewenang menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter tidak terlepas dari kegitan tersebut.
Dalam sambutannya Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulbar, Dadal Angkoro mengatakan pertumbuhan ekonomi Sulbar bisa lebih meningkat jika semua potensi yang ada dimaksimalkan.
“Dalam beberapa tahun terakhir ekonomi Sulbar selalu berada diatas pertumbuhan ekonomi nasional, dimana tahun 2017 pertumbuhan nasional 5,1%, sedangkan yang telah kita capai pada tahun mencapai 6,7%. Namun hal tersebut tidak terlalu membanggakan karena, potensi yang dimiliki Sulbar itu lebih besar jika semua dimaksimalkan kita bisa mencapai pertumbuhan double digit,” katanya.
Lebih lanjut ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sulbar agar kembali mencapai pertumbuhan fouble digit.
“Pada tahun 2010 kita mencapai pertumbuhan double digit, dan setelah itu mengalami perlambatan. Saya kira inilah saatnya kita bergerak bersama-sama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi diatas double digit,” tuturnya.
Karena menurutnya untuk mendorong pertumbuham ekonomi memerlukan sinergi dengan semua pihak. Sinergitas itu diharapkan dapat memberikan lompatan pertumbuhan ekonomi ka arah yang lebih baik dengan proses yang lebih cepat.(74b*)
Komentar