Ombudsman Sulbar Usut Tuntas Kelangkaan BBM Bersubsidi di Dua SPBU Pasangkayu

2enam.com, Mamuju :  Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sulawesi Barat (Sulbar) tengah mendalami laporan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi di dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Pasangkayu yang menjadi isu utama keluhan masyarakat. Aduan tersebut diterima terkait SPBU Ako dan Bulucindolo yang sering mengalami kekosongan minyak ketika masyarakat pengguna BBM bersubsidi ingin melakukan pengisian.

Kepala Perwakilan Ombudsman Sulbar, Fajar Sidiq, menyatakan bahwa tim investigasi telah diturunkan langsung ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan mendalam. “Kelangkaan BBM Bersubsidi sering terjadi pada 2 SPBU ini diduga disebabkan oleh adanya dugaan praktik penyelewengan atau pengambilan BBM dalam jumlah besar oleh Oknum tertentu untuk diperjual belikan kembali ke mayarakat maupun kepada perusahaan selain itu tim kami juga menemukan fakta rata2 di pukul 12 malam sampai pukul 4 pagi itu terjadi pendistribusian minyak skala besar yang dilakukan oknum tertentu dengan menggunakan kendaraan roda dua dan 4 dengan model modifikasi. ungkap Fajar saat dihubungi oleh awak media (27/3/2025)

Kondisi tersebut akhirnya mengakibatkan antrean panjang dan kesulitan bagi masyarakat untuk mendapatkan BBM bersubsidi. Situasi semakin diperparah dengan meningkatnya kebutuhan BBM saat Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Bahkan ada yang sampai antri dari jam 9 pagi sampai jam 12 tengah malam.

Ombudsman Sulbar berharap Pertamina dan pihak terkait segera memberikan solusi dan kepastian atas permasalahan ini. “Kami berharap Pertamina dan pihak penegak hukum dapat mengambil langkah-langkah tegas dan nyata dilapangan untuk memastikan masyakat dengan mudah memperoleh haknya dalam mengakses BBM bersubsidi,” tambah Fajar.

Sebagai informasi bahwa Ombudsman Sulbar telah melakukan koordinasi dan meminta penjelasan lanjutan dari berbagai pihak terkait untuk memastiian tanggungjawab para pemangku kepentingan dalam mencari solusi yang efektif dan komprehensif serta memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Kemarin kita juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak Pertamina, Pemda dan DPPRD Pasangkayu, pihak Polres dan Dandim 1427 Kabupaten Pasangkayu terkait permasalahn 2 SPBU ini,” tambah Fajar.

Di rapat koordinasi tersebut sudah ada penegasan dari pihak PT Pertamina yaknin Rainier gultom selaku Sales Area Manager Sulselbar, bahwa terdapat penyelewengan yang dilakukan oleh SPBU Ako dan Bulucindo Kabupaten Pasangkayu. Pihak PT. Pertamina sudah melakukan pembinaan kepada SPBU Bulucindo, tetapi belum memberi efek jera pada SPBU. Pihaknya juga menyampaikan langkah-langkah kongkret yang diambil PT Pertamina dalam permasalahan ini, baik langkah jangka pendek maupun untuk jangka panjang.

Komentar