KBRN, mamuju : Wakil Ketua DPRD Sulbar Dr. Hj. ST. Suraidah Suhardi menyampaikan beberapa hal terkait pentingnya sinergi antar pemerintah desa hingga pemerintah kabupaten maupun provinsi dan pusat untuk berkolaborasi mengatasi segala persoalan yang terjadi di daerah.
” termasuk keberadaan Situs Arkeologi yang terletak di kecamatan Kalumpang dimana situs tersebut juga masih perlu di dorong agar dapat menjadi perhatian pemerintah pusat untuk di kaji lebih dalam oleh tim riset budaya tentang Situs Arkeologi yang ada di Kecamatan Kalumpang. Kami juga akan terus berkoordinasi kepada instansi terkait agar desa dan masyarakat yang terdampak bencana ini tetap ter pantau kondisinya,” kata Suraida Suhardi,” Selasa 7 Januari 2025
Sementara, Pj.Gubernur Sulbar Dr.Bahtiar Baharuddin Juga menyampaikan bahwa desa terdampak bencana longsor sesuai laporan kalaksa BPBD Sulbar (Muh.Yasir Fattah).
Yaitu
1. Desa Salu Makki 224 KK Terisolir
2. Desa karataun, Dusun Salu Lekke 34 KK Terdampak
3. Desa Lassa 170 KK Terisolir
4. Desa Siraun 250 KK Terisolir
Untuk saat ini daerah tersebut sudah mulai bisa di lalui memakai kendaraan roda 2 (sepeda motor) saat ini juga 2 Unit Excavator PC200 sedang ber operasi untk kembali membuka jalur ke daerah-daerah yg terisolir itu berkolaborasi dengan Balai Jalan Sulbar.
” Kami jg selaku pemerintah provinsi sulbar akan menyerahkan bantuan sembako dan bahan kebutuhan lainnya. Kita juga berupaya agar di siapkan Lumbung Sosial di kecamatan Kalumpang melalui Kemensos (Kementerian Sosial) agar ketika terjadi Tanggap Darurat Bencana, setiap bantuan tidak lagi di salurkan lewat kota mamuju, tapi langsung di simpan di kecamatan Kalumpang. Karna lumbung social tersebut sudah ada di beberapa kecamatan yang ada di sulbar salah satunya di kabupaten Mamasa & Polewali Mandar,” Ujarnya
Komentar