2enam.com, Mamuju : Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) Provinsi Sulawesi barat tidak akan mengunakan kembali jasa Even Organizer ( EO ) yang digunakan pada saat debat pertama pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Sulawesi barat periode 2024-2029.
” EOnya kami telah melakukan evaluasi internal dan kita komitmen tidak mengunakan lagi,” tegas Ketua KPU Sulawesi barat, Said Usman saat menggelar rapat koordinasi evaluasi debat publik pertama dan persiapan debat publik kedua antar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur provinsi Sulbar tahun 2024, Jumat 1 November 2024
Said Usman juga mengakui terdapat beberapa kendala pada pelaksanaan debat Pertama di Gedung Gadis Kabupaten Polman mulai dari Sound System, Kursi dan lokasi acara yang panas.
Namun deia menjelaskan, secara keseluruhan pelaksanaan debat sudah dilakukan semaksimal mungkin hanya saja memang masih terdapat beberapa catatan dalam pelaksanaannya.
“Debat ini sudah maksimal meskipun pelaksanaan di gedung gadis masih banyak catatan oleh-nya itu rapat ini dilakukan lebih cepat untuk mengevaluasi proses debat,” kata Said Usman.
Menurutnya, Evaluasi yang dilakukan akan menjadi bahan pertimbangan untuk melaksanakan debat beriutnya. Bahkan kita sudah sepakati bersama LO untuk tanggal 13, November tempatnya sudah bagus yakni di Ballroom Maleo.
Secara keseluruhan Ketua KPU menjelaskan, jika mengevaluasi hasil streaming dan siaran yang dilakukan diperkirakan jumlah penonton yang menyaksikan debat jumlahnya mencapai ratusan ribu penonton.
“Berdasarkan perkiraan yang menonton debat pertama sampai 230 ribu lebih ini belum masuk hitungan dari RRI termasuk yang melakukan nonton bareng,” ucapnya.
Ia mengatakan, jumlah tersebut belum ditambahkan dengan penonton yang melakukan nonton bareng di beberapa desa yang ada.
“Jika dihitung penonton yang melakukan aktivitas nonton bareng di 5 sampai 10 titik maka kita bisa bayangkan ada sekitar 500 ribu lebih yang menonton,” jelasnya.
Sehingga rapat tersebut sebagai bagian evaluasi untuk melakukan perbaikan terkait pelaksanaan yang akan dilakukan di Mamuju dan Majene.
“Yang masih menjadi persiapan itu di Majene karena kondisinya sama dengan Polman,” tutupnya.











Komentar