2enam.com, Mamuju – Sesuai Peribahasa “malu bertanya sesat di jalan” menjadi kenyataan bagi Purnomo, seorang pria asal kabupaten Grobogan Jawa tengah
Mengandalkan nalurinya sendiri, ia menyusuri jalan arteri Mamuju yang jarang dilalui. Akibatnya, Purnomo kehilangan arah dan tak mampu menemukan jalan kembali.
Purnomo tersesat saat melakukan perjalanan dari kota Palu menuju Makassar dengan berjalan kaki dan akhirnya hidup di sebuah rumah kebun selama beberapa hari.
Tadinya Purnomo dikira pelaku pidana yang kabur dari buruan polisi saat ditemukan oleh Syarif seorang warga Tapalang dirumah kebun miliknya yang terletak di Dusun Turadu Desa Labuang Rano Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju. Jumat 27 September 2024
Setelah hubungi Bhabinkamtibmas desa Labuang Rano Aipda Hamka Saleng langsung dibawah ke kantor Polsek Tapalang Polresta Mamuju dan dilakukan interogasi
Saat ditemui Kapolsek Tapalang Iptu H. Mino membenarkan hal tersebut diatas
Dari hasil interogasi, Purnomo ternyata bukan pelaku pidana yang kabur tetapi tersesat saat dalam perjalanan dari kota Palu menuju Makassar dengan berjalan kaki
Adapun kronologisnya, Kejadian ini bermula ketika Purnomo bekerja di Morowali selama 8 bulan, setelah selesai kontraknya ia menjadi gelandangan di kota Palu selama 2 bulan.
Kemudian tas dan dompetnya dicuri orang dan bertepatan juga saat itu dia diceraikan oleh istrinya.
Karena depresi ia berjalan kaki dari kota Palu menuju Makassar, dengan berbekal sebuah KTP, Buku Nikah dan sebuah handphone android.
Sesampai dikota Mamuju, ia pun kembali menjadi gelandangan dan makan dari sisa orang diwarung, kemudian memutuskan untuk jalan kaki menuju Makasar.
Saat melintasi jalan arteri Mamuju, Dibundaran depan kantor gubernur ia mengambil arah kekanan atau arah menuju Makorem, sehingga ia melewati wilayah Tapandullu dan Lebani, kemudian Labuang Rano sehingga tersesat dirumah kebun.
Setiap menjelang malam, ia mencari muara sungai dan mencari ikan untuk dimakan. Sampai akhirnya bermalam disebuah rumah kebun di Dusun Turadu Desa Labuang Rano Tapalang dan akhirnya ditemukan. Jelas Kapolsek Tapalang
Kini Purnomo sudah diberi pakaian, makanan, uang transportasi secukupnya dari hasil urunan personil Polsek Tapalang Polresta Mamuju dan selanjutnya dicarikan tumpangan menuju Makasar dengan tetap koordinasi dengan keluarga yang bersangkutan. Ungkap Kapolsek Tapalang Iptu H. Mino
Ditempat yang sama Purnomo mengucapkan terima kasih kepada personil Polsek Tapalang atas bantuan dan pelayanan terbaiknya
“Saya sekarang benar-benar mengerti arti peribahasa ‘malu bertanya sesat di jalan’. Jika saja saya mau bertanya sejak awal, tentu saya tidak perlu mengalami kejadian ini,” kata Purnomo sambil tersenyum getir.
Kisah ini menjadi pelajaran bagi banyak orang bahwa tidak ada salahnya bertanya, terutama ketika kita berada di situasi yang asing. Tindakan sederhana ini bisa mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan dan menghemat waktu serta tenaga.
Humas Polresta Mamuju
Komentar