2enam.com, Mamuju : Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Bahtiar Baharuddin ingin agar teluk Mamuju dijadikan sebagai pusat pembinaan dayung nasional Indonesia.
Mengingat Sulbar memiliki potensi besar dalam mengharumkan bangsa Indonesia di kanca Internasional.
“Terima kasih kepada Menpora dan PUPR yang telah memberi kepercayaan kepada Sulbar untuk menjadi tuan rumah Kejurnas dayung 2024.Kami mohon kepada Menteri PUPR selaku Ketua Umum Podzi dan Menpora, kalau bisa teluk ini dibangun pusat pembinaan dayung nasional Indonesia. Kalau soal lahan dan lainnya kami pasti bantu,” kata Bahtiar saat sambutan dalam pembukaan Kejurnas Dayung di Arteri Mamuju, Minggu 23, Juni.
Menurut Bahtiar, jika Sulbar memiliki pusat pembinaan yang dikelola dengan baik, maka ke depana wilayah ini akan melahirkan putra-putri terbaik yang akan mengharumkan nama Indonesia, seperti Ramlah yang menjadi atlet kebanggaan Sulbar.
“Disini pendayung memiliki kemampuan secara alami, jika diberikan fasilitas, latihan, ilmu saya yakin nanti akan banyak tercetak atlet-atlet yang luar biasa seperti Ramlah. Tidaklah berlebihan jika kami yakini, akan banyak sekali putra-putri terbaik dari Sulbar yang akan mengharumkan bangsa Indonesia dengan mengambil bagian sebagai atlet dayung,” ,bebernya.
Lebih lanjut, kata ia kepercayaan yang di berikan kepada Sulbar sebagai tuan rumah, jangan disia-siakan. Ia juga memberikan gelar baru pada ibu kota provinsi Sulbar dengan sebutan ‘Teluk Mamuju’. Gelar ini diberikan karena secara geografis, wilayah Mamuju dikelilingi pantai-pantai yang indah.
“Kita mendapatkan kepercayaan menjadi tuan rumah, kejuaraan nasional dayung yang dilaksanakan di tepian teluk mamuju, kita sebut teluk Mamuju ibu kota provinsi Sulawesi Barat, biar lebih muda mengingatnya, jangan tidak ada nama,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, bahtiar juga menyampaikan aspirasi dari masyarkat agar fasilitas dayung-dayung dan kontenernya disimpan di arteri, agar menjadi tempat para atlet untuk berlatih dan bersantai.
“Saya mendapatkan aspirasi masyarakat Sulbar, agar dayung-dayung beserta countenernya tolong ditinggalkan disini. Countener nanti kita ubah menjadi tempat ngopi di pantai ini. Jadi para pedayung kita dapat berlatih dengan enak,” ungkapnya.
Selain itu, pria kelahiran Bone itu juga menyoroti soal akses penerbangan yang menghambat mobilitas atlet menuju Mamuju.
“Sulbar ini bagian integral dari NKRI, karena itu dari dinas perhubungan mohon dengarkan aspirasi yang disampaikan oleh PODSI (Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia) soal penerbangan yang harus menjadi atensi. Karena soal jadwal penerbangan ini menghambat percepatan pembangunan yang diperintahkan oleh bapak Presiden,” tuturnya.
Kemudian Bahtiar bersama Forkopimda mengungkapkan kesiapannya, akan mengawal Kejurnas yang akan berlangsung selama enam hari tersebut.
“Kami pastikan pemerintah daerah dan Forkopimda siap menyukseskan acara ini. Mari kita ramaikan Kegiatan ini, ini sangat baik untuk menggerakkan ekonomi Sulbar, juga memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa karena atlet-atlet datang dari seluruh daerah di Indonesia,” pungkasnya.
MYU
Komentar