2enam,com, Mamuju : Menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yakni Hari Raya Idul Adha, Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Sulbar gencar menggelar pasar murah, pihaknya memastikan harga komoditas yang dijajakan di pasar murah, turun 10 persen dari harga di pasar tradisional.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Sulbar Abdul Waris Bestari saat pihaknya kembali menggelar pasar murah di Desa Sumare, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa 11 Juni 2024.
“Mudah-mudahan saja dalam rangka HBKN ini harga semua komoditas pangan kita terutama yang berdampak inflasi itu tersedia dan alhamdulillah minggu ini sudah 4 kali kita lakukan pasar murah dan alhamdulillah masyarakat sangat antusias,” kata Abdul Waris.
Selama ini, pihaknya memang rutin menggelar pasar murah tersebut, selain untuk menekan angka inflasi daerah juga sebagai perhatian khusus Pemerintah Daerah untuk masyarakat dalam menekan gejolak harga komoditas di pasar tradisional.
“Besok lagi kita adakan barengan dengan Pemda Mamuju di lapangan di Tribun Ahmad Kirang, kita laksanakan lagi untuk hari Rabu dan Kamis nanti,” ungkapnya.
Waris memastikan harga-harga yang ditawarkan di pasar murah jauh lebih rendah dibanding harga di pasar, bahkan turun hingga 10 persen, dirinya berharap agar gejolak harga di pasar tradisional dapat terkendali hingga hari raya idul adha.
“Harga-harga yang kami tawarkan itu di bawah harga pasar bahkan sampai 10 persen. Diharapkan semua komoditas pangan yang dibutuhkan masyarakat dan semua komoditas pangan yang bergerak di inflasi itu bisa terkendali dengan baik,” harapnya.
Namun dirinya berpesan kepada masyarakat agar tidak melakukan panic buying, membeli dalam jumlah yang banyak atau memborong beberapa komoditas, terlebih lagi menimbun karena stok nya tersedia.
“Jangan sampai ada yang memborong-borong, menimbun ya takut kalau barang-barang itu habis di pasar atau kehabisan. Kami yakin beras di Bulog Mamuju itu tersedia,” tegasnya.
Perbandingan harga di pasar murah dan pasar tradisional :
Telur ayam Rp 45.000 per rak (sedangkan di pasar tradisional berkisar Rp 55.000)
Bawang merah Rp 30.000 sekilo (sedangkan di pasar tradisional Rp. 40.000 – Rp 45.000)
Bawang putih Rp 36.000 sekilo (sedangkan di pasar tradisional Rp. 43.000)
Cabai keriting Rp. 32.000 sekilo (sedangkan di pasar tradisional Rp 37.000- 40.000)
Cabai besar Rp. 32.000 sekilo (sedangkan di pasar tradisional Rp 37.000-40.000)
Minyak Rp. 14.000 1 liter
Beras medium Rp. 58.000
Beras Premium Rp. 63.000
Komentar