Webinar ASN Seri 32, Pengembangan Talenta Unggul Melalui Budaya Organisasi

2enam.com, Mamuju : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Sulawesi Barat kembali melaksanakan seminar dengan mengusung tema “ASN Talent Academy; Pengembangan Talenta Unggul Melalui Budaya Organisasi” pada webinar seri 32 yang diselenggarakan seacara virtual pada tanggal 10 Januari 2024.

Terlihat, para peserta webinar begitu antusias melayangkan pertanyaan kepada narasumber, tema ini memang cukup menarik karena berhubungan dengan pengembangan karir ASN.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris, mengungkapkan di Sulawesi Barat ini jika ingin beradaptasi cepat dengan perubahan maka salah satu kuncinya adalah budaya kerja.

“Birokrasi kita juga cenderung daya saingnya lemah disebabkan oleh kelambatan beradaptasi dan bertransformasi, itulah pentingnya budaya kerja yang berperan penting menunjang peningkatan kemampuan ASN untuk beradaptasi dengan cepat,” kata Idris, Rabu 10 Januari 2024.

ASN Talent Academy adalah program pengembangan kompetensi terintegrasi baik jenis kompetensi maupun metode untuk membentuk pemimpin masa depan.

“Kompetensi yang dibangun adalah kompetensi kepemimpinan pelayanan yang mampu mendorong perubahan dalam manajemen pelayanan publik sesuai tantangan lingkungan,” tambahnya.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) lewat Peraturan LAN RI Nomor 5 Tahun 2023 Tentang Akademi Talenta Aparatur Sipil Negara membuat terobosan di bidang pengembangan kompetensi melalui program aparatur sipil negara (ASN) Talent Academy. Program ini didesain khusus bagi para ASN milenial agar dapat secara cepat meningkatkan kompetensi kepemimpinannya.

Dalam program ini, wawasan, sikap, perilaku, dan keterampilan ASN Millenial akan ditempa bukan hanya dari sektor pemerintah saja, tetapi juga dari swasta, dan bahkan tokoh.

Sedangkan, menurut Kepala Pusat Pengembangan Kadar ASN LAN RI, Mariman Darto, yang menjadi narasumber pada Webinar Seri 32 kali ini, menyampaikan program ASN Talent Academy ini berisikan kompetensi yang komprehensif yang dibutuhkan pemimpin di era digital.

“Mulai sejumlah soft skill yang akan memperteguh karakter kepemimpinan sampai pada kompetensi manajerial dan teknis,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, metode belajar pada ASN Talent Academy telah disesuaikan dengan habit atau kebiasaan generasi milenial yang tidak bisa terlepas dari dunia digital.

“Juga kebiasan peserta untuk melakukan observasi langsung terhadap suatu permasalahan konkret telah diakomodir dalam bentuk magang di perusahaan swasta, dan benchmarking ke luar negeri,” tuturnya.

Program ASN Talent Academy ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu UnBundling dan Bundling. UnBundling merupakan proses pembelajaran secara mandiri dengan memanfaatkan LMS ASN Unggul serta melalui webinar series yang sudah terjadwal.

Sementara itu, tahap Bundling yaitu merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara klasikal serta melalui experential Learning di korporasi serta bechmarking yang direncanakan diluar negeri.

Kepesertaan pada tahap UnBundling terbagi menjadi dua jalur. Pertama yaitu jalur free access yang artinya seluruh ASN di Indonesia bisa mengikuti program ini melalui Learning Management System (LMS).

Peserta pada jalur ini bisa mengembangan kompetensinya melalui serangkaian mata pelatihan yang sudah disediakan pada LMS. Untuk jalur yang kedua yaitu peserta Jalur Undangan.

Selanjutnya narasumber ke-2 pada Webinar kali ini Ibu Mid Rahmalia, SE,M, Si (Koordinator Penyenggara Pengembangan Kader ASN LAN RI) yang secara teknis membahas tentang Budaya Kerja memaparkan bahwa Budaya Kerja yang kita maksudkan disini adalah Cor Values BerAkhlak dengan Amployers Branding “Bangga Melayani Bangsa” mesti aktualisasikan dalam dalam memberi pelayana publik agar menjadi ASN yang Smart dan Agile

Kepala BPSDM Sulbar, Farid Wajdi menyampaikan, peserta sangat antusias dalam mengikuti webinar tersebut.
Pada sesi tanya jawab kebanyakan peserta mempertanyakan bahwa apakah setelah mengikuti program ASN Talent Academy secara otomatis dapat dipromosi untuk menduduki suatu jabatan manajerial, adakah regulasi yang mengatur tentang kepastian seorang alumni pelatihan yang dimaksud untuk menduduki jabatan tertentu sesuai formasi, serta apakah ada reward yang akan diberikan kepada alumni pelatihan? Pertanyaan ini berasal dari para ASN yang bekerja di Pemerintah Daerah

“Kedua narasumber memberi respon jawaban yang hampir sama bahwa sebagai ASN mestinya sadar dan memahami kelemahan kita lalu bangkit dan semangat untuk memperbaikinya secara terus menerus (Continuous Improvement) agar menjadi pelayan publik yang dapat memenuhi bahkan melampaui harapan masyarakat yang kita layani,” tandasnya.

(rls)

Komentar