2enam.com, Majene : Pemerintah Provinsi Sulbar terus berupaya melakukan pengembangan berbagai potensi untuk menopang Ibu Kota Negara Nusantara (IKN). Termasuk mengenai pengembangan tekhnologi Berkelanjutan Untuk Mendukung IKN.
Pembangunan ibu kota baru adalah bagian dari Visi Indonesia 2045 guna menciptakan arus ekonomi yang inklusif dan lebih merata sebagai syarat Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi.
Ibu Kota Negara (IKN) di Kabupaten Penajam Provinsi Kalimantan Timur, menjadi berkah bagi provinsi Sulbar sehingga hal itu harus dimanfaatkan dengan baik oleh daerah ini.
Hal itu disampaikan Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris saat menjadi Keynote Speech Seminar Nasional dengan Tema “Sustainable Technology to Support IKN”, di ruang Teater Universitas Sulawesi Barat, Selasa, 17 Oktober 2023.
Kontribusi Sulbar dalam memberikan dukungan kepada IKN menurutnya telah ditunjang Provinsi Sulbar dengan melakukan perbaikan berbagai infrastruktur seperti pelabuhan, jalan dan bandara.
Tidak hanya itu, terdapat lima sektor terbesar di Sulbar yang menjadi input dari Kalimantan Timur adalah Pertambangan dan Penggalian lainnya, Peternakan, Industri makanan dan minuman, perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor, pertanian tanaman pangan.
“Sehingga sektor ini dapat dikembangkan dalam mendukung perekonomian di IKN,” kata Idris.
Sementara, lima sektor terbesar di Sulbar yang merupakan output dari Kalimantan Timur adalah Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional, Industri makanan dan minuman, pertambangan , batubara pergudangan dan jasa penunjang angkutan,pos dan kurir, perdagang besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor.
Idris mengatakan, potensi Sulbar di sektor pertanian dan peternakan seperti padi, jagung, kedelai, sapi, dan kambing. Sementara di sektor perkebunan terdapat sawit, kakao, kelapa, kopi, cengkeh, lada dan kemiri.
“Begitu juga di sektor kelautan dan perikanan, pertambangan kehutanan dan pariwisata merupakan potensi yang sangat besar untuk menopang IKN,” kata Idris.
Ia juga menyampaikan, yang terpenting harus dihadapi di era tekhnologi saat ini yang mendominasi pekerjaan saat ini, menjadi tantangan yang perlu dihadapi secara serius.
(rls)
Komentar