KBRN, Mateng : Sebanyak 6000 liter Air Bersih telah didistribusikan oleh Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah kepada warga terdampak Kekeringan. Diketahui sejak beberapa bulan terakhir wilayah Mamuju Tengah dilanda Kekeringan dampak el Nino.
Sehingga, selain berdampak pada lahan pertanian, kemarau panjang juga mengakibatkan sebagian masyarakat kekurangan Air Bersih.
Menanggulangi hal tersebut, BPBD Mamuju Tengah telah mendisitribusikan air bersih ke beberapa desa. Diantaranya, sebagian Desa Babana, Desa Pangalloang, Desa Tobadak dan Desa Topoyo.
Koordinaror Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Mamuju Tengah, Rezky Ilhamsyah mengatakan pendistribusian dimulai sejak Agustus lalu.
“Penyaluran pertama di bulan Agustus masih menggunakan Tangki Trailer+ Mobil Rescuer, setelah mobilnya rusak baru beralih ke Grandmax, “kata Rezky saat dikonfirmasi Memlalui Sambungan telepon, Senin (16/10/2023).
Namun, lanjut Rezky pendistribusian menggunakan mobil Grandmax dinilai tidak maksimal. “Tidak maksimal, karena hanya menampung satu gentong air bersih ukuran 1200 liter, kendalanya disitu, ” tutur Rezky.
Untuk itu, Rezky menyebut pendistribusian saat ini dihentikan sementara dan menunggu perbaikan armada. “Untuk saat ini break dulu, kebetulan armada butuh perbaikan, waktu break ini sembari menunggu selesainya perbaikan, ” tutur Rezky.
Rezky juga menyebut pihaknya juga telah mengajukan permohonan pinjaman armada ke BPBD provinsi. “Sementara ini kita juga telah mengajukan ke BPBD Provinsi permohonan pinjaman mobil tangki air bersih , “pungkasnya.
Berdasarkan data dari BPBD Mamuju tengah sebanyak 12 desa di Mamuju Tengah yang terdampak Kekekringan dan karhutla yang berlangsung sejak Agustus hingga Oktober 2023.
Diantaranya, Desa Pangalloang, Desa Tabolang, Desa Salupangkang, Desa Tobadak, Desa Sejati, Desa Kambunong, Desa Tasokko, Desa Pasapa, Desa Barakkang, Desa Kuo, Desa Pangale dan Desa Lemo-Lemo.
Komentar