5 METODE DAKWAH YANG WAJIB DI KETAHUI MUBALLIGH DI ERA MODERN

Opini135 Dilihat

2enam.com, : Dakwah merupakan sarana umat muslim untuk menyampaikan nilai-nilai agama islam itu sendiri, dakwah adalah kewajiban setiap umat muslim.

Sebagaimana rasulullah SAW Bersabda, ‘sampaikanlah walaupun satu ayat.’ Pointnya, setiap umat muslim yang memiliki pengetahuan agama walau sekejil biji zarrah, diwajibkan untuk menyebarkan atau menyampaikan kepada masyarakat. Ada banyak sekali tips/cara yang bisa kita gunakan. Mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Dakwah juga adalah sarana menyampaikan informasi, tentunya seorang da’i harus memiliki pengetahuan khusus dalam memberikan informasi agama kepada masyarakat. Tujuannya, agar masyarakat mengerti dan mengetahui infromasi yang disampaikan kepada mereka.

Agar tujuan dakwah tercapai, seorang da’i harus memiliki kemampuan komunikatif yang handal yaitu :

1. Da’i memiliki sifat Respek

Supaya isi pesan dakwah yang disampaikan da’i tersampaikan kepada masyarakat khalayak, da’i harus menunjukan sifat respek atau rasa hormat kepada khalayak (mad’u).

Khalayak telah mengorbankan waktu dan perhatian mereka untuk datang menyaksikan ceramah. Mungkin ada sebagian khalayak mengeluarkan biaya untuk bisa hadir di tempat itu. Oleh karena itu, mereka berhak mendapatkan penghargaan dari sang penceramah.
Dengan rasa hormat yang kita tunjukan kepada mereka, salah hal terpenting untuk menghasilkan dakwah yang efektif.

2. Da’i memiliki sifat empati

Dakwah akan terjalin dengan baik di antara dua pihak jika masing-masing pihak saling berempati. Seorang da’i harus memiliki kemampuan berempati kepada khalayak (mad’u).

Seorang da’i mampu memahami sudut pandang mad’u dan masalah apa yang mereka miliki dan ingin terpecahkan dengan datang mendengarkan isi pesan agama yang di sampaikan oleh da’i.
Dengan mengandalkan rasa empati, tentu da’i mengetahui apa yang sesungguhnya yang di cari oleh khalayak/mad’u.

Dengan demikian, kita akan mengetahui cara seperti apa yang paling sesuai untuk disampaikan kepada mereka. Sehingga khalayak/mad’u ingin mendengar dan meyakini apa yang disampaikan oleh da’i.

3. Da ‘i memiliki sifat Audible

Audible artinya dapat didengarkan atau dipahami dengan baik.

Tentunya dalam menentukan subjek dakwah, materi yang kita sampaikan heruslah sesuai dengan latar belakang sasaran mad’u.

Oleh karena itu, sangat penting bagi da’i mengenal dengan baik mad’unya, lalu berusaha menyampaikan pesan agama dengan cara yang mudah diterima dengan baik.

Karena makin dekat ilustrasi contoh yang kita sampaikan dengan kehidupan mad’u sehari-hari, makin mudah pesan agama kita tersampaikan kepada mereka.

4. Da’i memiliki sifat Clarity

Hal ini merupakan apakah pesan dakwah yang kita sampaikan diterima atau tidak oleh audiens adalah kejelasan dalam penyampain atau clarity.

Salah satu hal terpenting yang perlu ketahui adalah da’i harus menjamin informasi yang disampaikannya dapat diterima dengan baik dan jelas semua mad’u.

Sebaiknya da’i berbicara dengan singkat, padat, dan jelas. Dan meminimalisasi kata-kata makna terselubung. Tujuannya, agar semua yang menyaksikan dalam berdakwah itu dengan mudah menangkap maksud penceramah (da’i).

5. Da’i memiliki sifat Humble

Humble artinya rendah hati. Perlu kita sadar bahwa jika salah satu pihak menunjukan ketinggian hati atau sikap tidak peduli, tentu ada pihak lain akan merasa malu atau bahkan jengkel.

Jika perasan tidak suka sudah tumbu dalam diri mad’u, maka apapun yang kita sampaikan kepada mereka tidak akan mampu menembus ke dalam hati dan pikiran mereka.

Kerendahan hatilah yang disukai oleh mad’u, dengan kerendahan hati ini membuat setiap orang merasa bebas dan menerima pesan-pesan agama yang telah kita sampaikan kepada mereka.

Itulah beberapa tips, yang harus dimiliki seorang muballig dalam memberikan informasi agama kepada mad’u, agar pesan yang kita sampaikan kepada masyarakat dapat diterima dengan baik, sehingga dalam menyiarkan agama islam mudah diterima dan pahami khalayak banyak, karena masing-masing individu memiliki karakteristik yang berbeda.

Tentu dengan individual yang berbeda maka kita selaku pelaku dakwah mampu memberikan ide/gagasan dalam berdakwah untuk mewujudkan efektivitas dakwah di kalangan masyarakat.

Penulis
MUH. JUZWADI SAM
Mahasiswa S2 IAIN PAREPARE.

Komentar