2enam.com, Mamuju : Tingkat buta aksara atau buta huruf di Sulbar terbilang tinggi. Tahun 2022, Sulbar bahkan menempati posisi ke lima secara nasional.
Menyikapi hal itu, Kepala Disdikbud Sulbar, Mitthar menerangkan, persoalan buta aksara atau buta huruf erat kaitannya dengan persoalan ATS di Sulbar. Pihaknya pun akan terus mendorong agar literasi di masyarakat meningkat.
“Bagaimana memanfaatkan tempat-tempat belajar non formal atau formal. Kita galakkan dam manfaatkan perpustakaan desa. Kita juga dorong teman-teman komunitas literasi untuk bagaimana memastikan ada sumber-sumber bacaan di masyarakat,” bebernya.
Di Sulbar, kata dia, ada banyak komunitas litarasi yang bisa membantu menuntaskan persoalan tersebut. Terpenting memastikan anak usia tujuh hingga 18 tahun mendapat akses pendidikan yang layak.
“Kalau anak tujuh sampai 18 tahun mendapat akses pendidikan, tentu mereka tidak akan buta huruf lagi. Mereka akan mengerti literasi dan numerasi,” ujarnya.
Mitthar mengaku, pihaknya saat ini terus melakukan rekonfirmasi data untuk memastikan jumlah ATS di Sulbar. Hasil rekonfirmasi data itu kemudian menjadi pegangan Disdikbud Sulbar untuk kembali menyekolahkan para ATS.
“Saya sekarang di Mamasa. Saya Koordinasi dengan semua pihak di sini, untuk bergerak bersama memastikan anak-anak kita di wilayah masing-masing tidak ada yang tidak terlayani pendidikan,” tandasnya.
Rls
Komentar