2enam.com, Mamuju : Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi meminta kepada seluruh stakeholder di Sulawesi Barat untuk mendukung seluruh program unggulan Kementerian Pertanian, salah satunya yaitu Gratieks atau Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian.
Hal tersebut disampaikan Wamentan Harvick saat membuka Rapat Koordinasi Gratieks Provinsi Sulawesi Barat yang diselenggarakan oleh Karantina Pertanian Mamuju, Senin (30/1/2023).
“Rapat koordinasi bertujuan untuk mengevaluasi capaian pelaksanaan program yang dimaksud dan berharap kita bersama-sama membangun pertanian Sulawesi Barat,” ungkap Wamentan Harvick.
Wamentan Harvick menerangkan bahwa lima langkah strategis Kementan dalam mewujudkan Gratieks, diantaranya meningkatkan volume ekspor, mendorong pertumbuhan eksportir baru, menambah ragam komoditas ekspor, meningkatkan frekuensi pengiriman dan menambah mitra dagang.
“Adapun keberhasilan pertanian Indonesia, bukan semata-mata kebijakan pemerintah melainkan petani itu sendiri yang berkontribusi besar,” ujar Wamentan.
Sementara itu, Akmal Malik selaku Penjabat Gubernur mengatakan potensi pertanian di Sulbar luar biasa, ditandai kontribusi terhadap beras nasional yang selalu surplus.
“Walaupun provinsi kecil tetapi Sulbar berkontribusi terhadap harga beras nasional hal ini dilakukan bersama dengan forkompinda yang rajin operasi pasar untuk mengendalikan inflasi,” ungkap Akmal saat memberikan sambutan
Akmal berharap Kementerian Pertanian dapat nemberikan dukungan terhadap pembangunan pertanian di Sulbar dan memohon untuk mengatasi masalah-masalah infrastruktur yang menunjang sektor pertanian
Di akhir sambutan, Akmal mengapresiasi Kementerian Pertanian dan seluruh pegawainya yang memiliki kepedulian untuk membangun pertanian di Sulbar.
Agus Karyono, Kepala Karantina Pertanian Mamuju mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi dan langkah-langkah Gratieks serta mengidentifikasi masalah dan solusi terkait ekspor komoditas pertanian di Sulbar.
Dalam laporannya, Agus menyampaikan capaian ekspor komoditas pertanian tahun 2022 yaitu Rp. 5,6 triliun dan tahun 2021 yaitu Rp. 7,1 triliun.
“Terdapat penurunan sebesar 21,4 persen yang disebabkan masih mewabahnya pandemic covid-19 dan kebijakan pelarangan ekspor,” terang Agus.
Agus juga mengatakan diperlukan koordinasi, sinergi dan kolaborasi Pemerintah Daerah dengan pemerintah agar mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh forkopimda dan OPD tersebut turut dirangkaikan dengan peresmian Rehab Gedung Karantina Pertanian Mamuju oleh Wakil Menteri Pertanian.
rls
Komentar