2enam.com, Polman: Ramai spanduk penolakan kekerasan paham radikal dan anti pancasila terpasang di sejumlah titik di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (2/12/2022).
Spanduk tersebut terlihat terpampang di berbagai sudut jalan. Di salah satu spanduk itu menyuarakan suara warga yang menolak paham radikalisme dengan tulisan ‘Pancasila Berdaulat Bangsa dan Negara Selamat, Tolak Radikalisme dan Intoleransi’.
Salah seorang warga Polman, Muh Rafly mengapresiasi pemasangan spanduk tersebut. Menurutnya, paham radikal dan anti pancasila menjadi tanggung jawab bersama. Paham tersebut dinilai bertentangan dengan asas negara.
“Mari selamatkan negara dan ideologi negara dari faham-faham yang bertentangan dengan asas kenegaraan,” ujarnya.
Ia berharap, spanduk tersebut dapat menjadi pengingat agar semua pihak dapat selalu mewaspadai berbagai hal yang dapat merusak dan memecah belah persatuan dan keutuhan bangsa.
“Jadi ini (pemasangan spanduk tolak radikalisme) menjadi pengingat agar kita terhindar dari faham yang dapat memecah dan merusak keutuhan bernegara,” pungkasnya.
Muh Rafly menyatakan, di era modern saat ini masyarakat selalu diperhadapkan dengan kondisi yang sangat sulit untuk dideteksi, hal itu terjadi karena segala dimensi kehidupan mengalami perubahan begitu cepat.
“Dengan tantangan zaman ini kita mesti menjaga pikiran kita untuk tetap berada dicara berpikir yang benar,” bebernya.
Menurutnya, kesalahan berpikir atas menerima informasi yang tidak jelas akan membuat orang akan mencederai nilai-nilai pancasila dan bhineka tunggal ika.
Karena itu, dari pihak pemuda Polman Bersatu mengajak masyarakat untuk menolak tegas paham-paham radikalisme.
(*)
Komentar