2enam.com, Mamuju : Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melakukan peninjauan Posko Pengungsian di Stadion Manakarra Mamuju, Kamis , 9 Juni 2022
Titik peninjauan di Stadion Manakarra Mamuju, berdasarkan data yang ia terima titik pengungsian yang paling banyak di Stadion Manakarra, mencapai 1.500 orang. Sehingga pihaknya melakukan peninjauan di lokasi itu dengan membawa bantuan yang siap digunakan pengungsi.
“Kami membawa tadi logistik yang bisa langsung digunakan, ada makanan siap saji, beras, Supermi, rendang, perlengkapan bayi, perlemgkapan keluarga. Artinya kami meminta pemda bekerjasama seluruh komponen meyakinkan bahwa para pengungsi komponen dasarnya terpenuhi,” ujar Suharyanto di wawancara di Stadion Manakarra Mamuju
Lanjut Suharyanto menjelaskan bahwa gempa susulan yang terjadi pasca 5,8 SR relatif kecil, sehingga masyarakat sudah bisa kembali ke rumah masing-masing.
Terkait korban akibat gempa, BNPB menjamin akan membantu korban, khususnya masyarakat terdampak, laporan sementara tercatat 17 orang luka-luka. Begitupun untuk rumah rusak, yang terlapor sementara 75 rumah rusak. Tetapi melalui Tim Tanggap Darurat nantinya akan melakukan pendataan ulang memastikan pendataan menyasar masyarakat terdampak. Khususnya di dua kabupaten, Majene dan Mamuju. Untuk itulah pihaknya meminta Pemda tetap melaksanakan Tanggal Darurat.
“Kami tetap laksanakan tanggap darurat 3-1 Minggu, disitu akan dilakukan pendataan yang utama adalah jiwa, juga rumah rusak,” ungkapnya.
Suharyanto pun mengaku, masih terdapat 16 ribu korban rumah rusak gempa 15 Januari 2021 belum tertangani karena proses pendataan masih tahap verifikasi. Namun ia memastikan setelah data terverifikasi dananya akan tersalur.
Khusus data rumah rusak gempa 8 Juni 2022 dikategorikan sebagai data rumah rusak tahap III. Ia meminta Pemkab di Majene dan Mamuju Mempercepat pendataan tahap III, nantinya hasil pendataan digabungkan untuk Bantuan Tahap II 2021.
Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik berterima kasih atas perhatian yang diberikan BNPB. Menurutnya kehadiran BNPB beserta bantuan yang diberikan menjadi kekuatan serta penyemangat bagi masyarakat dalam menghadapi bencana.
Ia pun berharap Satgas yang terbentuk nantinya terus berkoordinasi dengan kabupaten, khususnya Kabupaten Mamuju dan Majene. Utamanya dalam melakukan edukasi dan memberikan kesadaran agar bisa hidup ramah dengan bencana.
“Sulbar berada diatas wilayah rawan bencana. Sulbar Supermarket nya bencana, ada gempa banjir longsor, jadi membutuhkan perhatian luar biasa. Dan membutuhkan edukasi kepada masyarakat dalam menyikapi bencana,” ungkapnya.
(rls)
Komentar