2enam.com, Mamuju : Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar melanjutkan Sensus Penduduk (SP) 2020, tahun ini.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulbar, Agus Gede Hendrayana Hermawan, saat sosialisasi Stalking Sensus Penduduk (SP 2020) Lanjutan, di Grand Maleo Hotel Mamuju, Senin 30 Mei.
Ia menuturkan, SP 2020 dilanjutkan tahun ini karena sensus yang dilakukan tahun 2020, terkendala Pandemi Covid-19, sehingga baru terlaksana tahun ini.
Dirinya menambahkan, BPS Sulbar ingin berkolaborasi menyukseskan program prioritas nasional yakni SP2020.
“Berbicara tentang data kependudukan, tentu tidak lepas dari statistik hayati. Kita tahu bersama bahwa statistik hayati merupakan hasil dari proses pengumpulan sampai analisis data dari berbagai peristiwa kependudukan,” kata Agus.
Menurutnya, SP2020 nantinya dapat berimplikasi pada bahan atau data yang dapat mempermudah pemerintah dalam menentukan satu kebijakan yang terarah dan terukur.
“Kita bisa lihat bahwa data yang akurat tidak lepas dari adanya kolaborasi antar semua pihak,” tuturnya.
Ada beberapa variabel yang akan disurvei atau disensus BPS untuk melakhirkan data mutakhir yang akurat, yaitu karakteristik penduduk, migrasi, pendidikan, hingga ketenagakerjaan. Sensus ini menggunakan mekanisme long form dengan variabel yang lebih banyak.
Ketua Komisi II DPRD Sulbar, Sudirman mengapresiasi BPS Sulbar yang terus berupaya menyajikan data sebagai dasar atau pondasi pemerintah dalam menentukan arah kebijakan.
Sebab, selama ini data yang disajikan OPD seringkali tidak relevan dan berbeda dengan fakta di lapangan.
“Kalau lihat rilis data masing-masing OPD, semuanya tidak ada yang akurat. Tidak ada yang bis Akita pegang bahwa inilah yang mendekati,” ujarnya.
Ia berharap, data yang disajikan BPS Sulbar bisa mendorong atau membantu pemerintah.
“Mudah-mudahan data dari BPS bisa menjadi data berkualitas dan bermanfaat bagi Sulbar,” ungkapnya.
m4r10
Komentar