Sutinah Nagis Terharu Di Closing Program Caritas

Mamuju, Sulbar21 Dilihat

 2enam.com, Mamuju : PSE Caritas Makassar bersama Jaringan Caritas Indonesia adalah salah satu organisasi yang tergabung dalam Kelompok Kerja pada Tim Penanganan Pasca Bencana Gempa Bumi Mamuju yang bertahan di Bumi Manakarra selama lebih dari satu tahun untuk melanjutkan program rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan terdampak gempa 15 Januari 2021. Dalam program tersebut, Caritas Makassar telah membangun 141 hunian tetap di Desa Botteng dan Desa Takandeang, 1 unit gedung PAUD dan program Pemulihan Mata Pencarian Berbasis Komunitas di Desa Rantedoda, serta beragam distribusi sanitasi, bahan pangan dan non-pangan kepada 2000 KK di berbagai daerah di Kabupaten Mamuju.

Mengingat kesungguhan Tim Relawan Caritas Makassar dalam membantu pemulihan Kabupaten Mamuju tersebut, Hj. Sitti Sutinah, Bupati Mamuju, menangis terharu saat menyampaikan sambutannya pada acara Penutupan Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi – Pasca Gempa Mamuju.

“Hari ini adalah hari Penutupan Program Caritas Makassar yang menandakan bahwa masyarakat Mamuju sudah bangkit kembali. Terima kasih, saya merasa sedih karena kebersamaan kita akan berakhir di sini, namun pintu akan selalu terbuka lebar bagi yang ingin kembali ke Tanah Mamuju” ungkap Hj. Sitti Sutinah.

Bupati juga  menyampaikan bahwa Caritas sudah membantu Kabupaten Mamuju selama masa pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi dalam banyak hal. Namun, bukan tentang jumlah, tapi keikhlasan para Lembaga Mitra, khususnya Caritas Makassar, yang berperan penting bagi masyarakat dan Kabupaten Mamuju sehingga dapat bangkit dalam waktu yang terbilang singkat.

Caritas adalah lembaga kemanusiaan milik Gereja Katolik Indonesia, yang bergerak dalam pelayanan sosial kemanusiaan dan terbagi di beberapa wilayah Gereja Katolik yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Caritas Makassar yang merupakan lembaga di bawah Keuskupan Agung Makassar.

“Para Relawan Caritas Makassar sudah membuktikan diri bahwa dengan tekad, semangat, dan keterbukaan, serta masyarakat penerima manfaat juga terbuka hati dalam menjalin relasi, masing-masing sudah mewujudkan persaudaraan yang terjalin erat antarsesama warga Indonesia.” Apresiasi dari Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Makassar, R.P. Joni Payuk, C.I.C.M.

(Diskominfosandi/AF)

Komentar