2enam.com, Mamuju : Kepala Badan Pusat Statistik BPS Sulawesi Barat, Agus Gede Hendrayana mengatakan Deflasi di kota Mamuju terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah.
“ kelompok pakaian dan alas kaki 0,01 persen; kelompok kesehatan 0,20 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 1,15 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,11 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,15 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,91 persen; kelompok transportasi 0,61 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,81 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 2,56 persen,” Kata Agus , Rabu 2 Maret 2022
Agus Gede Hendrayana menyampaikan Tingkat perubahan indeks tahun kalender pada Februari 2022 di Mamuju mencatatkan terjadinya inflasi 1,09 persen dan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (Februari 2022 terhadap Februari 2021) menunjukkan adanya inflasi 2,89 persen.
Lebih lanjut, agus gede hendrayana juga memepaparkan Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 90 kota di Indonesia pada bulan Februari 2022, menunjukkan bahwa 37 kota mengalami inflasi dan 53 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,65 persen dan terendah di Tanjung Selor sebesar 0,01 persen.
“ deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,08 persen dan terendah di Palembang, Palangka Raya, dan Tarakan dengan deflasi masing-masing sebesar 0,01 persen,” katanya
m4r10
Komentar