2enam.com, Mamuju : Semua pihak dan unsur pemerintah bersatu padu menggenjot vaksinasi Covid-19 di Mamuju. Kerja-kerja keroyokan itu terus dilakukan demi mencapai target capaian vaksinasi.
Sejak pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) merencanakan vaksinasi pada pekan kedua Januari 2021, lalu, menjadi angin segar bagi semua untuk terbebas dari pandemi Covid-19.
Meski pada praktiknya di lapangan menemui sejumlah kendala, lantaran berita hoaks mengenai buruknya vaksinasi Covid-19 yang tak berkesudahan.
Tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan kerja keras semua pihak, baik unsur pemerintah, TNI/Polri serta tokoh masyarakat, vaksinasi Covid-19 pelan-pelan diterima masyarakat.
Semakin ke sini, berita-berita hoaks tentang bahaya vaksin Covid-19 yang dapat membuat lumpuh hingga meninggal dunia, semakin tak terbukti.
Jumlah masyarakat yang divaksin pun terus bertambah. Saking banyaknya, pemerintah malah kewalahan melayani masyarakat. Olehnya unsur TNI/Polri dan pihak lain ikut membuka gerai-gerai dan pelayanan vaksin di beberapa titik.
Di Mamuju, hal itu sudah mulai dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Terbukti antusias masyarakat ingin divaksin begitu tinggi. Setiap hari pelayanan vaksin di gerai vaksin terus ditingkatkan.
Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi pun telah melaunching gerakan yang diberi nama Gebrak Vaksin Covid-19, dengan tujuan utama segera merealisasi target vaksinasi bagi pelayanan publik serta kelompok lansia sebagai sasaran pemberian vaksin yang telah diprogramkan. Gerakan tersebut di launching di kompleks SMP Negeri 2 Mamuju.
“Lewat kesempatan ini saya mengajak kita semua mariki lakukan vaksinasi, karena yang mau di vaksin hanya orang sehat, dan yang telah di vaksin pasti orang yang keren,” ujarnya.
Pemkab Mamuju pun terus membangun komunikasi dengan berbagai pihak sehingga gerakan tersebut akan diteruskan ke seluruh stakeholders di kecamatan dan desa di wilayah Mamuju.
“Tujuannya tentu bagaimana meningkatkan capaian vaksinasi sehingga dapat mencapai herd immunity,” sebutnya.
Agar vaksinasi tetap berjalan lancar, Sutinah meminta agar warga tidak mempercayai berita hoaks. Sebab, salah satu kendala capaian vaksinasi meningkat adalah masih mudahnya berita hoaks tersebar di tengah-tengah masyarakat.
“Persentase vaksinasi remaja di Mamuju masih rendah, makanya kita fokuskan untuk anak-anak usia sekolah. Karena kita tahu anak-anak sekolah itu rentan terpapar Covid-19,” ujar Sutinah.
Menurut Sutinah, vaksinasi remaja harus dipercepat guna mencegah terjadinya klaster penyebaran Covid-19 saat PTM berlangsung. Karena dia berharap PTM ini dapat terus berlangsung hingga Covid-19 berhenti mewabah.
“Ini salah satu upaya kita untuk mencegah terjadinya klaster PTM. Kita berharap anak-anak sekolah bisa mempunyai imun yang kuat,” harap Sutinah.
Di tubuh polri, Polresta Mamuju mengeluarkan kebijakan baru dalam meningkatkan capaian vaksinasi. Yakni dengan merazia pelanggar lalu lintas lalu divaksin. Para pelanggar lalu lintas tidak lagi ditilang sebagai hukuman, melainkan harus divaksin saat itu juga.
Kapolresta Mamuju Kombes Pol Iskandar mengatakan, hal itu dalam rangka upaya percepatan vaksinasi di Kabupaten Mamuju. Para pengendara bermotor diperiksa surat-surat kendaraan oleh petugas hingga kelengkapan protokol kesehatan (prokes).
“Pengendara kendaraan bermotor yang melanggar tidak dikenakan tilang, namun diminta untuk mengikuti vaksinasi,” sebutnya.
Menurut dia, dalam kegiatan operasi tersebut mengedepankan kedisiplinan prokes terhadap pengendara bermotor yang melintas di jalur poros.
“Jadi kalau tidak tertib prokes mereka diarahkan untuk vaksinasi dan juga pengendara yang melanggar lalu lintas, mereka diarahkan untuk mengikuti vaksinasi,” tandasnya.
M4R10
Komentar