Tradisi Maulid di Mata Sutinah Suhardi

Mamuju, Sulbar20 Dilihat

2enam.com, Mamuju : Untuk kali pertama pelaksanaan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, di laksanakan diluar pusat pemerintahan dalam kota mamuju, dan Kalukku adalah yang terpilih untuk agenda yang sangat baik ini, kata ketua PHBI kabupaten mamuju, Muh. Rusli Muis, saat membacakan laporan panitia dihadapan bupati mamuju Hj. Sitti Sutinah Suhardi dan masyarakat yang menghadiri kegiatan tersebut.

Ia menyampaikan, pelaksanaan maulid tahun ini masih menerapkan sejumlah protokol kesehatan, serta di dukung oleh sejumlah pihak terkait seperti dinas kesehatan yang menyiapkan sarana prokes seperti masker hingga vaksinasi.

Selebihnya, mantan Kepala BPMPTSP ini mengapresiasi niat bupati yang menginginkan pelaksanaan Maulid dilakukan di kecamatan, sehingga masyarakat dapat merasakan kemeriahan pelaksanaan perayaan keagamaan yang di agendakan pemerintah daerah.

Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi, menyampaikan rasa syukur atas pelaksanaan perayaan Maulid Nabi besar Muhammad SAW yang telah dapat dilaksanakan terbuka meski masih dilakukan sejumlah pembatasan, ia menilai tradisi ini sangat baik untuk terus dilakukan agar dapat menjadi wadah silaturahmi bagi semua ummat muslim, serta menjadi sarana syiar agama yang efektif dan dapat diterima oleh masyarakat.

“Alhamdulilah kami bukan yang menganggap ini ini bid’ah ya pak ustad, karena ini adalah tradisi yang baik, bukan hanya untuk menunjukkan kecintaan kita kepada Nabi, tapi juga menjadi ajang silaturahmi dan syiar agama” Kata Sutinah, merespon sentilan H. Mahmuddin Kepala pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mamuju tentang adanya kelompok yang menentang pelaksanaan Maulid.

Ia mengaku, bulan rabiul awal (bulan kelahiran nabi) Ini akan banyak menghadiri undangan perayaan maulid di berbagai tempat sebagai wujud dukungan terhadap pelaksanaan Maulid Nabi, sehingga dapat tetap lestari dan dapat lebih meriah diwaktu mendatang jika pandemi telah dapat diatasi.

Sebelumnya, Ka.Kan Kemenag Mamuju sangat mengapresiasi atas inisiasi bupati mamuju mendorong pelaksanaan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, karena menurutnya pelaksanaan Maulid sama sekali tidak ada dalil yang dapat dijadikan rujukan untuk mengaturnya.

Dalam islam, hanya ada lima hukum yang bisa dijadikan acuan, yaitu mubah,Sunnah, Haram, makruh, dan wajib, dimana Maulid itu? Tidak ada yang bisa definisikan, sebab itu Maulid tidak bisa dibilang bid’ah, karena ini adalah bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah Muhammad SAW, terang H. Mahmuddin

Adapun hikmah maulid atau ceramah islamiah dalam kegiatan yang berlangsung di pelataran kantor camat kalukku tersebut dibawakan oleh Ust. Drs. Muh. Naim Thahir.

(Diskominfosandi)

Komentar