2enam.com, Mamuju : Dalam upaya meningkatkan kemudahan layanan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan menggandeng mitra kerjanya seperti fasilitas kesehatan untuk ikut melakukan transformasi digital dalam hal pelayanan. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Mamuju, St. Umrah Nurdin mengungkapkan dalam forum kemitraan, Jumat (24/09) bahwa Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sudah cukup banyak yang mengimplementasikan antrean online, tapi masih akan dilakukan peningkatan lagi.
“Dari 26 FKTP yang telah melakukan implementasi antrean online, sebanyak 17 atau sekitar 65% sudah melaksanakan. Ke depan kami akan terus mendorong FKTP untuk merealiasaikan pelayanan non tatap muka yang dapat mempermudah peserta JKN-KIS,” ungkapnya.
Selanjutnya untuk Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), ada rumah sakit yang telah mengimplementasikan antrean online dengan baik. Sementara beberapa rumah sakit yang belum memenuhi indikator kepatuhan RS tahun 2021 seperti Antrean Online Mobile JKN, Display Operasi Mobile JKN akan segera menyusul. Adanya pelayanan kesehatan yang terdigitalisasi diharapkan akan meminimalkan keluhan dari peserta.
“Terkait dengan keluhan peserta JKN-KIS, kami mohon bantuan dari petugas pelayanan pengaduan dari rumah sakit. Kami telah memberikan informasi nomor petugas pelayanan pengaduan kami di rumah sakit,” sambung Umrah.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju, dr. Harit menyatakan bahwa antrean online yang ada di RSUD Mamuju sudah berjalan hanya tinggal sedikit penyempurnaan, dan akan dilakukan kordinasi internal dalam rumah sakit tersebut.
“Antrean online sudah running, hanya display tempat tidur dan display operasi masih menunggu bridging SIM RS. Saat ini memang RSUD Mamuju dalam rangka pembangungan yang masif, tetapi tidak meninggalkan kualitas pelayanan kesehatan, untuk ruang perawatan dan ruang lainnya berencana pindah ke gedung baru akhir Oktober 2021, jadi semua akan kami sesuaikan lagi,” ungkapnya.
rls
Komentar