ANTISIPASI PROVOKASI PASCA KEBAKARAN GEREJA, FKUB KAB. MAMASA GELAR DIALOG LINTAS AGAMA

Sulbar, Mamasa48 Dilihat

2enam.com, Mamasa : Peristiwa pembakaran Gereja kembali terjadi di tanai air. Kali ini terjadi di Gereja Toraja Mamasa Kab. Mamasa. Peristiwa tersebut terjadi Pada hari sabtu 26 Juni 2021 sekitar pukul 00.00 wita s/d 00.30 wita di ruang Pastori Gedung Gereja Toraja Mamasa Batang Uru di Dusun Paladan Desa Batang Uru Timur Kec. Sumarorong Kab. Mamasa.

Mengantisipasi munculnya aksi provokasi oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab. Mamasa langsung menggelar Dialog Lintas Agama guna memeperat silaturrahim antarumat beragama di Kab. Mamasa, Rabu (07/07/21).

“Kegiatan ini kami lakukan dalam rangka mempererat silaturrahim antarumat beragama di Kab. Mamasa untuk mencegah munculnya provokasi pasca kejadian kebakaran Gereja di Kec. Sumarorong” Pungkas Ketua FKUB Kab. Mamasa Pdt. Zakaria sude, S.Th

Dialog Lintas Agama tersebut dihadiri oleh Ketua FKUB Kab. Mamasa, Pengurus FKUB dan Perwakilan masing – masing agama yang ada di Kab. Mamasa.

Pdt. Zakaria mengungkapkan bahwa “banyak pengguna media sosial yang meyakini bahwa kejadian tersebut bagian dari masalah intoleransi. Terlebih, setelah beberapa aktivis media sosial yang semakin menggiring isu ini sebagai masalah intoleransi, dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) serta lembaga-lembaga peduli HAM tidak bersuara atas ketidakadilan dimaksud”

“Kami telah mencari informasi mengenai fakta sesungguhnya dan diketahui, bahwa pembakaran gereja ini dilakukan oleh warga gereja itu sendiri– yang memiliki gangguan kejiwaan, bukan terkait intoleransi”. Sambung Pdt. Zakaria

“Kami terus berkomitmen untuk berpihak pada keadilan dan perdamaian serta mewujudkan keutuhan bersama untuk meningkatkan literasi cerdas bermedia di masyarakat. Oleh karena itu kami meminta kepada warga gereja untuk tidak mudah terprovokasi pihak-pihak yang menggunakan informasi tidak otentik untuk kepentingan tertentu” Tutup Pdt. Zakaria.

Humas Polda Sulbar

Komentar