2enam.com, Mamuju : Tingkat okupansi hotel berbintang di Sulbar terus mengalami peningkatan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar menyatakan, tingkat okupansi hotel berbintang di Sulbar tahun ini terus merangkak naik.
Periode Januari sebesar 17,23 persen, Februari 19,94 persen, Maret 31,38 persen. Sedangakan di peridoe April 2021 sebesar 24,11 persen.
Meski mengalami penurunan di periode April, namun angka itu masih jauh lebih baik dibandingkan tingkat okupansi hotel di bulan yang sama tahun 2020 yang hanya sebesar 4,64 persen.
Kepala Dinas Pariwisata Sulbar, Farid Wajdi menyebutkan, rata-rata tamu hotel yang menginap merupakan tamu pemerintah, sehingga meningkatkan okupansi hotel.
“Sebelumnya ada WFH (Work From Home, red) jadi okupansi hotel di Sulbar rendah. Tapi, saat ini sudah ada sedikit kelonggaran akhirnya meningkat. Paling tinggi itu di Poolewali, karena banyak kegiatan dilakukan di sana,” sebut Farid.
Sedangkan tamu wisatawan banyak di Kabupaten Mamasa, terutama di kawasan kawasan Tondok Bakaru. Di sana sudah banyak tempat menginap yang dapat di akses siapa saja. Itu yang bakal dipromosikan terus.
“Saya mengharapkan juga supaya setiap pertemuan dilakukan di tempat wisata. Soalnya, dengan belanja pemerintah ke hotel itu, tentu Multiplier Effect ke masyarakat itu terasa,” jelas Farid.
Farid mengaku, saat ini sudah mengajak wisatawan datang lantaran berbagai kebijakan terkait protokol keseahtan selama dalam perjalanan. Olehnya, untuk mengisi hotel-hotel yang kosong, pemerintah melakukan berbagai kegiatannya di sana.
“Itulah alasannya kenapa okupansi hotel naik di Sulbar,” tandasnya.
M4R10
Komentar