Gubermur Sulbar Harap Kantor Bea Cukai Sulbar Segera Terbangun

2enam.com, Mamuju : Gubernur Sulbar Ali Baal  Masdar bersama Kepala Kantor Wilayah Ditjen Bea dan Cukai (Kakanwil DJBC) Sulawesi Bagian Selatan, Barat dan Tenggara, Parjiya dan Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (Kakanwil DJPb) Sulbar, Imik Eko Putro, melakukan rapat  di Rumah Jabatan Gubernur Sulbar, Senin 14 Juni 2021.

Pertemuan tersebut dalam rangka membahas mengenai perencanaan dan percepatan pembangunan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) di Sulbar tepatnya di Mamuju sebagai daerah pusat pemerintahan, yang ditargetkan berjalan di tahun 2021.

Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar berharap, kiranya seluruh stakeholder dapat segera membentuk tim kerja yang tergabung  dari unsur Pemprov Sulbar, Kanwil DJBC dan 34 OPD lingkup Pemprov Sulbar serta unsur terkait lainnya.

“Saya ingin Kantor Bea dan Cukai  Sulbar  Segera terbangun  tahun ini,  maka dari itu kiranya kita dapat segera membentuk tim kerja dari unsur-unsur terkait mulai dari sekarang. Kata Jusuf Kalla, semakin cepat semakin baik, “kata Ali Baal

Kakanwi DJBC Sulawesi Bagian Selatan, Barat dan Tenggara,  Parjiya mengatakan,  agenda tersebut dalam rangka kunjungan kerja dan membangun  sinergitas dengan Pemprov Sulbar, yang dirangkaikan dengan  pembahasan perencanaan pembangunan   KPPBC di Kabupaten Mamuju.

Parjiya menuturkan, terdapat poin  penting yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah yaitu pada perkembangan perekonomian di bidang industri wilayah, sehingga perekonomian dapat berkembang dan berorientasi pada ekspor yang mewujudkan Kantor  Bea Cukai harus berdiri di Sulbar.

“Sejauh ini masih mempertimbangkan beberapa tahap dikarenakan harus disetujui oleh Menteri Keuangan dan Menteri PAN-RB. Setelah disetujui,  sesegera mungkin kita bisa merealisasikan keinginan pemerintah daerah,”beber Parjiya

Menanggapi pertemuan tersebut, Kakanwil DJPb Sulbar Imik Eko Putro menilai agenda itu sangat baik guna memberikan gambaran kepada Gubernur Sulbar agar bisa lebih mengoptimalkan serapan anggaran di OPD-OPD lingkup Pemprov Sulbar, sehingga dibutuhkan belanja untuk bisa mendongkrak perekonomian Sulbar di pasca gempa dan di tengah pandemi covid- 19.

Selain itu, pertemuan tersebut juga sebagai bentuk sinergitas dalam rangka memajukan daerah, sebab misi utama   DJPb  ialah bersama-sama membangun daerah di provinsi ke-33 ini.

Sementara itu,   terkait ekspor hasil Sumber Daya Alam (SDA) Sulbar,  Kepala Badan Penelitian Karantina Pertanian Sulbar, Agus Karyono mengemukakan,  dalam hal tersebut  dinilai  terdapat sedikit kendala dalam proses pengiriman yang  disertai hak milik SDA asal Sulbar, mengingat belum adanya Kantor Bea dan Cukai dan juga jumlah ekspor  SDA dinilai belum memenuhi target kebutuhan daerah dan negara peminat, sehingga hal itu membutuhkan solusi secara bersama.

Dalam rapat tersebut turut hadir, Para  Pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar serta undangan lainnya.

(farid)

Komentar