2enam.com, Mamuju : Salah satu produk PT Telekomunikasi Indonesia, IndiHome saat ini dikeluhan pengguna mereka. Penyebabnya, buruknya kualitas jaringan, terkhusus Indihome Mamuju.
Hal itu menandakan, Indihome tidak mendukung penerapan Work From Home. Yang saat ini hampir segala urusan pekerjaan bergantung sama koneksi internet.
Salah satu pelanggan, Adhe mengatakan, buruknya kualitas jaringan tidak sebanding dengan harga yang dibayar setiap bulan. Giliran telat bayar koneksi diputus.
Giliran komplain pihak Indihome malah menawarkan paket lain.
“Saya pakai paket 10 Mbps. Saya komplain karena jaringannya buruk. Tapi malah ditawari paket 20 Mbps. Saya curiga, jangan-jangan paket 10 Mbps disengaja dikacaukan agar kita ramai-ramai ke paket 20 Mbps,” kata Adhe, Kamis 22 April.
Adhe memahami, kalau kecepatan internet lambat saat akhir bulan, sebab mungkin kuotanya sudah habis. Namun, saat awal bulan juga kualitas jaringannya tetap sama. Terap buruk.
“Kan saya pakai 10 Mbps kuotanya 200 Gb. Kalau itu habis sduah pasti kecepatannya berkurang. Kuotanya itu masuk setiap awal bulan. Tapi kadang awal bulan jaringannya tetap lambat juga,” jelas Adhe.
Adhe berharap, ada upaya baik dari pihak Indihome Mamuju agar memerhatikan hal tersebut.
“Jangan karena indihome satu-satunya di Mamuju dan tidak ada pilihan lain, lantas tidak peduli lagi dengan kualitas jaringannya. Saya mau putuskan Indihome, tapi tidak ada pilihan lain. Jadi tetapki bertahan kodong dengan kualitas seperti ini,” tandasnya.
M4R10
Komentar