2enam.com, Mamuju : Pelaksanaan misa Jumat Agung di Gereja Paroki Santa Maria Ratu Rosari Mamuju, sudah dimulai. Pelaksanaan misa Jumat Agung dilakukan dengan menjaga protokol kesehatan secara ketat.
Pendeta Gereja Paroki Santa Maria Ratu Rosari Mamuju, Pastor Viktor mengatakan, saat ini ada dua hal situasi yang dihadapi sekarang. Masih dalam situasi pandemi dan juga masih terdampak gempa Mamuju kemarin.
“Sehingga perayaan paskah tahun ini dilakukan dalam prokes sebagaimana saat ini. Lalu karena terdampak gempa paskah dan perayaan lainnya kami tidak bisa laksanakan di atas gereja karena mengalami kerusakan. Syukurlah di bagian bawah kondisinya masih aman. Sehingga kami laksanakan ibadah di situ,” kata Pastor Viktor, siang tadi
Menurutnya, makna dari perayaan misa Jumat Agung ini, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita semua untuk mencapai tujuan Yesus yang rela mati disalip.
“Sebelum disalippun tuhan Yesus bolak balik mengingatkan orang banyak. Bahkan ada muridnya yang menyangkalnya, meninggalkannya tapi Yesus tidak menolak mereka, Yesus tetap sabar membimbing mereka. Itulah yang dirayakan dalam Kamis putih kemarin,” ungkapnya.
Ia menambahkan, cinta harus dibuktikan dengan tindakan. Ajaran Yesus tiada cinta yang lebih besar daripada seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
“Mungkin kalau saya boleh mengungkapkan, kebahagiaan adalah ketika bisa membuat orang lain bahagia. Walaupun kadang-kadang kita kesulitan dan menderita. Itulah semangat yang terus dibangun sehingga konteksnya tetap saja. Kota dalam suasana pandemi dan korban gempa. Akan tiba saatnya semua akan baik kembali,” tuturnya.
Pastor Viktor mengungkapkan, kalau soal keamanan sendiri pihak kepolisian dan keamanan terkait sangat proaktif. Pihak gereja sendiri mengambil langkah-langkah dengan membatasi barang bawaan umat.
“Kalau masuk menurunkan kaca mobil, kaca helm sehingga petugas keamanan bisa mengenali dan semua umat saling kenal. Kita tingkatkan juga seksi kemanan gereja,” kuncinya.
M4R10
Komentar