2enam.com, Mamuju : Tim trauma healing dari berbagai unsur telah turun ke posko pengungian di Mamuju. Trauma healing kepada korban gempa, khususnya anak-anak harus maksimal.
Gempa yang meluluhlantakkan Mamuju dan Majene pekan lalu masih menyisakan perasaan was-was bagi korban. Mereka belum mampu mengontrol emosi sepenuhnya.
Untuk itu, sejak beberapa hari lalu tim trauma healing Polda Sulbar menerjunkan tim konseling trauma healing di bawah pimpinan IPTU Ganesha.
Tim trauma healing memberikan pendampingan psikologis dan mengembalikan keceriaan para warga sehingga dapat segera kembali beraktivitas normal.
“Trauma healing tentunya untuk membantu para korban sekaligus menetralisir trauma pasca gempa, menyulap kesedihan menjadi canda dan tawa,” kata IPTU Ganesha, Kamis 21 Januari.
Melalui aksinya itu, kata IPTU Ganesha, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi warga Mamuju dan Majene.
Kabid Humas Polda Sulbar, Kombes Pol Syamsu Ridwa menyebutkan, orang tua harus dapat menjadi konselor trauma healing kepada anaknya dengan tetap bersikap tenang dan meluangkan waktu bermain.
“Trauma healing ini sangat dibutuhkan oleh para korban utamanya bagi anak-anak agar rasa trauma dalam diri mereka bisa hilang dan tidak terbawa hingga mereka tumbuh dewasa nantinya,” bebernya.
Kemarin, Kamis 21 Januari, Tim Konseling Trauma Healing Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Kabupaten Gowa, Sulsel, tiba di Mamuju.
Tim berjumlah delapan orang tersebut datang khusus untuk memulihkan kondisi psikis warga terutama anak-anak yang menjadi korban gempa, pekan lalu.
“Trauma healing sangat dibutuhkan anak yang menjadi korban gempa bumi,” kata Humas Polbangtan Gowa, Muzakkir.
Selain memberikan konseling, timnya juga memberikan bantuan logistik kepada korban gempa di dua kabupaten terdampak yakni Mamuju dan Majene. Tim Polbangtan Gowa berangkat dari Gowa Sulsel sejak Rabu 20 Januari.
“Hari ini tiba di Mamuju. Kami kumpulkan semua anak kecil di posko pengungsian di sini. Kami ajak mereka bermain belajar dan sebagainya,” sebut Muzakkir.
Timnya, lanjut Muzakkir, juga membawa beberapa logistik. Terutama perlengkapan bayi dan selimut. Bantuan logostik tersebut dibagikan ke para petani dan penyuluh pertanian yang terdampak.
“Kami bawa Beras 30 sak, gula 20 kg, mie instan 30 dos, perlengkapan bayi, selimut, popok bayi, susu formula, perlengkapan mandi, baju layak pakai dan baju baru. Kami bagi di Majene dan Mamuju,” pungkasnya
m4r10
Komentar