Ia menuturkan, anak-anak korban gempa terlihat antusias dan kembali menunjukkan keceriaannya saat relawan memberikan trauma healing. “Anak di pengungsian terlihat senang dengan banyaknya permainan dan hadiah yang diterima,” tuturnya.
Ismail berujar, salah satu Tim Kesehatan yang memberikan terapi healing adalah Muhajir, pemuda asal Makassar yang merupakan mahasiswa Universitas Mega Rezky Makassar. Selain mengadakan trauma healing berupa permainan dan bagi-bagi hadiah, kedatangannya bersama relawan yang lain adalah untuk memberikan edukasi Pola Hidup Bersih dan Sehat dengan cara mencuci tangan yang baik dan benar.
“Dengan semangat, Muhajir mengajak anak-anak di pengungsian melakukan permainan bahkan ia sempat mengajak anak-anak untuk menghafalkan salah satu surah dalam Al-Qur’an,” terangnya.
Disamping itu, relawan kesehatan juga menyempatkan diri untuk mengunjungi pos pengungsian yang berada di atas perbukitan. Kebanyakan warga mengeluhkan penyakit kulit dan juga pencernaan.
Dari laporan tim, warga yang masih bertahan memilih untuk mendirikan tenda di atas bukit untuk menghindari gempa yang lebih besar karena posisi perkampungan mereka berada di pesisir selat Makassar.
Komentar