2enam.com, Mamuju : Pemilih tidak perlu takut ke TPS. KPU telah menerapkan protokol kesehatan begitu ketat.
Hal tersebut terlihat pada simulasi pencoblosan di Pilkada Mamuju. Salah satunya di TPS 3 Kelurahan Rimuku.
Pemilih, sebelum masuk terlebih dahulu diminta mencuci tangan, diukur suhu tubuhnya, lalu diberi sarung tangan plastik dan masker oleh kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). KPPS juga dilengkapi dengan APD
Ketua KPU Mamuju, Hamdan mengatakan, usai pemilih melakukan pencoblosan, jari pemilih ditetesi tinta. Jadi, bukan lagi dicelup. Tapi ditetesi.
Selain ragam penyesuaian teknis pelaksanaan pemungutan suara di TPS, masih ada beberapa ketentuan baru yang bakal diterapkan pada pemungutan suara Pilkada serentak tahun 2020 ini.
Pemilih diharapkan untuk tak lagi ragu apalagi takut untuk datang ke TPS dalam menyalurkan hak politiknya. Tahapan Pilkada yang mau tak mau harus digelar di tengah pandemi Covid-19.
“Makanya yang kami hadirkan di simulasi ini adalah betul-betul KPPS yang akan bertugas di 9 Desember nantinya. Termasuk pemilih yang kita hadirkan adalah pemilih yang memang tercatat di TPS tersebut,” sebut Hamdan.
Menurut Hamdan, ada 12 hal baru yang bakal berlaku. Wajib mengenakan masker, jaga jarak minimal 1 Meter, cuci tangan sebelum dan sesudah mencoblos, pengukuran suhu tubuh, mengenakan sarung tangan plastik, penggunaan tinta tetes, daftar pemilih maksimal 500 orang tiap TPS.
Berikut KPPS dilengklapi dengan APD, jadwal kedatangan pemilih diatur dalam format C pemeritahuan, penyemprotan disenfektan secara berkala, bilik khusus bagi pemilih bersuhu di atas 37,3 derajat celcius, serta tidak berkerumun atau hindari kontak fisik di TPS.
“Jadi, jangan ragu. Jangan takut ke TPS. Penerapan 12 hal baru itu bikin TPS aman dari penyebaran Covid-19,” ujar Hamdan.
M4R10
Komentar