Kampanye di Kec.Kalukku Sutinah Paparkan Sejumlah Program

Mamuju, Politik41 Dilihat

2enam.com, Mamuju : Kampanye terbatas Sutinah Suhardi di Kecamatan Kalukku dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, legislator Mamuju dan Sulbar, Selasa 13 Oktober 2020.

Munandar mantan Wakil Ketua DPRD Sulbar menyebutkan keyakinannya pada pasangan Tina-Ado memenangkan pertarungan Pilkada Mamuju.

“Saya yakin dan percaya, sebelum saya masuk dan setelah saya berada dalam tempat ini saya yakin bahwa di Kalukku Barat ini inshaAllah, pasangan Hj Sutinah dan Ado, nomor urut satu Mamuju Keren akan menang mutlak, amin,” kata Munandar diaminkan seluruh hadirin yang hadir.

“Di Kabupaten Mamuju ini, mulai dari Tappalang sampai Kalumpang-Bonehau, kami keluarga besar Pa’ Buttu to Mamasa, Pitu Ulunna Salu. InshaAllah akan memenangkan secara mutlak pasangan Tina-Ado di Pilkada Mamuju,” ujar Munandar putra Bupati Mamasa.

Sutinah kembali memaparkan program-programnya seperti, Kesehatan gratis, Ambulans di tiap Desa, Beasiswa Manakarra (Satu Desa Satu Sarjana), dan program-program andalan lainnya yang tidak mampu disediakan pemerintahan petahana.

“Saya berani maju meninggalkan jabatan sebagai kepala dinas, hanya untuk mau melihat Mamuju jauh lebih baik. Sebagai kepala dinas perdagangan, hanya bisa membangun pasar, cuma bisa membantu pedagang. Tapi kalau saya bupati saya bisa membantu petani, nelayan juga emak-emak. Jadi saya meninggalkan zona nyaman dan Pak Ado, hanya untuk berbakti,” terang mantan Kadis Perdagangan Mamuju tersebut.

“Saya tidak akan terpilih sebagai Bupati dan Pak Ado sebagai wakil Bupati kalau bukan kerena Bapak-Ibu semua. Kita berjuang sama-sama, menang rame-rame,” pungkas Sutinah.

“Saya memohon dengan kerendahan hati kepada orang tuaku, Bapak-bapak, Ibu-ibu, emak-emak untuk mendukung kami menjadi Bupati Mamuju dan Wakil Bupati Mamuju demi Mamuju yang lebih baik,” harap Sutinah disambut teriakan ganti Bupati oleh warga setempat.

Sukri Umar, anggota DPRD Sulbar Fraksi Demokrat, menuturkan dalam kesempataan yang sama mengajak warga Mamuju dan Kecamatan Kalukku Khususnya untuk bahu-membahu memberi dukungannya kepada TIna-Ado.

Menurutnya, pasangan Tina-Ado adalah representasi warga Kecamatan Kalukku karena Ado merupakan wakil dari Kecamatan Kalukku.

Sukri Umar menyinggung terkait tenaga kontrak di Mamuju yang belum dibayarkan gajinya oleh pemda Mamuju.

Ia mengungkapkan bahwa Pjs Bupati Mamuju, Abdul Wahab Hasan Sulur, mengaku disalahkan oleh salah seorang pegawai di Pemkab Mamuju karena gaji tenaga kontrak belum terbayarkan.

“Pjs Bupati mengaku disalahkan oleh salah seorang pegawai, yang terlalu gila-gila berpolitik. pegawai BKD Mamuju,” kata Sukri.

“Pak Sukri saya disalahkan oleh salah seorang pegawai, yang terlalu gila-gila berpolitik, pegawai BKD Mamuju. Masa dia provokasi di WA, kalau tidak dibayarkan itu tenaga kontrak, maka kita demo itu Pj Bupati. Supaya saya jelaskan, bahwa satu minggu sebelum saya dilantik, APBD Perubahan Mamuju sudah ketuk palu dan yang menyusun itu adalah Habsi-Irwan, ” ujar Sukri meniru keterangan Abd Wahab, Pjs Bupati.

“Dan dia , sama sekali tidak mencantumkan anggaran khusus untuk membayar tenaga kontrak. Jadi enam bulan kedepan tidak ada gaji tenaga kontrak,” ungkap Sukri Ketua Pansus GTT/PTT dan tenaga honorer Sulbar.

Salah seorang warga yang ditemui media ini mengharapkan agar kehadiran Sutinah dan Ado Mas’ud di eksekutif dapat melayani dan membantu warga yang terjerat kemiskinan dan kurang mendapat perhatian petahana.

“Jujur pak, kalau bisa Bu Sutinah dan Pak Ado jadi Bupati, bisa membantu orang miskin kasian, bertanggungjawab sama rakyatnya. Apa kita di sini masih banyak kasian ini, macam bantuan kita ini masih banyak yang tidak kena,” kata Nursan salah seorang ibu rumah tangga di Dusun Galung, Kalukku Barat.

Suami Nursan merantau ke Manado untuk bekerja sebagai petani, ia hanya mengandalkan warung kelontongan yang berada di rumahnya untuk kehidupan sehari-hari.

“Petani pergi merantau di Menado untuk bertani, di sini tidak ada pekerjaan. Kalau bantuan sepuluh kilo mana cukup dimakan satu bulan. Mana pi ikannya, mana anak-anak mau sekolah, baru pemerintah kadang memperhatikan kadang tidak, lebih banyak tidaknya,” ketus Nursan.

M4R10

Komentar