2enam.com, Mamuju : Mamuju sebagai ibukota Sulbar mengalami deflasi sebesar 0,34 persen. Deflasi ini terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks.
Berdasarkan hasil pemantauan harga eceran berbagai komoditas barang dan jasa yang dilakukan BPS di Mamuju pada bulan September 2020 terjadi deflasi sebesar 0,34 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,35 pada Agustus 2020 menjadi 104,00 pada September 2020.
“Sedangkan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (September 2020 terhadap September 2019) adalah inflasi 2,77 persen,” kata Kepala BPS Sulbar Agus Gede Hendrayana Hermawan, Kamis 1 Oktober 2020
Agus menambahkan, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya empat indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,98 persen, kesehatan 0,62 persen, transportasi 0,09 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,05 persen.
Sedangkan, lanjut Agus, kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki 0,54 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,04 persen, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,11 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,21 persen.
Sementara itu, kelompok rekreasi, olahraga,
dan budaya, pendidikan, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan atau relatif stabil.
“Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada September 2020, antara lain ikan cakalang, layang, tongkol, bandeng, daging ayam ras, gula pasir, bawang
merah, ikan katamba, telur ayam ras dan pisang,” pungkas Agus.
(M4R10)
Komentar