2enam.com, Mamuju : Calon Bupati Mamuju,Sitti Sutinah Suhardi (Tina) melakukan kampanye terbatas di Kompleks Pasar, Dusun Toabo, Desa Toabo, Kecamatan Papalang, Mamuju.Senin(28/9/2020).
Hadir sejumlah orang dari partai pendukung Nomor urut 1 (satu) Sutinah-Ado, tokoh masyarakat dan warga, serta . Sitti Suraidah Suhardi yang juga diketahui ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat.
Ketua relawan Koalisi Mamuju Keren, Hajrul Malik menggemakan ‘Ganti Bupati Mamuju’ yang dianggap menjadi suatu hal yang halal ditengah proses berdemokrasi yang benar. Ia pun berharap kepada semua yang hadir untuk tetap menjaga optimisme kemenangan Tina-Ado.
“Kami harapkan optimisme kita memenangkan Tina-Ado harus tetap dijaga,” kata Hajrul.
Lanjut kata Hajrul, pasangan Tina-Ado mendapatkan nomor urut 1, dianggap menjadi tanda dan takdir bahwa Tina-Ado akan menjadi pemenang pertama, dan Ibu Tina akan menjadi perempuan pertama menjadi bupati.
Sementara Muh.Irfan Topporang, Ketua PPP Mamuju dalam orasinya menegaskan, bahwa Kader PPP itu bersama Tina-Ado, karena Kabupaten Mamuju butuh perubahan, khusus bidang pertanian itu jangan sampai masyarakat sulit mendapatkan yang seharusnya. Sehingga harapan untuk kondisi pertanian ada pada pasangan nomor urut satu, yakni pasangan Tina-Ado.
“Kita butuh perubahan, terutama masalah pertanian yang hari ini sudah diperjuangkan SDK (Suhardi Duka) di Komisi IV DPR RI, sehingga harus sinergi dengan bupati terpilih, yakni ibu Sutinah Suhardi, yang tentu akan sangat lebih baik, sehingga tidak ada penolakan bantuan untuk petani,” sebutnya.
Selain itu Bakri Bestari, Ketua DPC PKB Mamuju juga mengajak warga untuk serius memenangkan Tina-Ado di Pilkada 9 Desember mendatang, sebab harapan lebih baik itu ada pada Tina-Ado.
“Kita semua harus serius memenangkan ibu Sutinah, di TPS kita harus bergerak untuk memenangkan Tina-Ado. Kita mau Mamuju ini lebih baik. Kita mau aspriasi masyarakat tersampaikan, dan dibicarakan oleh pemimpin dan menjadi kebijakan pemerintah untuk masyarakat, dan semua itu hanya ada pada Tina-Ado,” sebut Bakri.
Lanjut Bakri minta semua yang mendukung PKB kemarin, itu kembali memilih Tina-Ado sebab menjadi penyaluran aspirasi kita. “Seperti apa yang disampaikan ibu Tina sama saya kemarin, bahwa apa keluhan warga yang didengarkan PKB sampaikan dan akan menjadi kebijakan pemerintah untuk kembali kemasyarakat,”.
Sementara dari PKS Mamuju menyinggung soal pendidikan yang trennya semakin menurun, sehingga diharapkan kepimpinan Tina-Ado akan lebih baik. “Beberapa waktu lalu ada bus sekolah sekarang tidak tau pada kemana, semoga nanti itu bisa digiatkan lagi”.
Pada kesempatan ini, Sitti Sutinah Suhardi menyampaikan sejumlah program unggulan pasangan Tina-Ado jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Mamuju, pada 9 Desember 2020 mendatang. Soal pendidian, kesehatan, pertanian dan infrastruktur yang menjadi masalah di Dusun Toabo tentu menjadi perhatian dan harapan bersama untuk lebih baik yang akan dikerjakan Tina-Ado.
Soal pertanian, Kata Sutinah, bahwa Pak Suhardi Duka sudah janji sama saya di Senayan akan membantu menurunkan anggaran sebesar 100 miliar untuk pertanian dan perikanan, tentu ini cukup untuk seluruh Kecamatan di Mamuju. Sehingga kita bisa maksimalkan pertanian kita, jadi tidak ada lagi bantuan yang ditahan-tahan. Kita akan memberikan sesuai kebutuhan masyarakat. Tidak ada kata, tidak ada dari pemerintah, harus kreatif dan berusaha untuk membantu masyarakatnya,itulah ciri pemimpin yang baik.
Untuk pendidikan dan kesehatan akan digratiskan, baik itu yang tidak punya BPJS. “Itu bagaimana caranya, yang pertama harus ber KTP Mamuju. Dan itu semua telah kami pikirkan dan sangat memungkinkan untuk dilakukan,” kata Sutinah.
Masih kata Sutinah, saya tidak mengajari, ada banyak warga Mamuju takut ke RS karena tidak ada uangnya, karena tidak ada BPJS, tentu itu kita akan bantu. Kuota BPJS kita memang terbatas, untuk itu kita hadir menutupi kekurangnnya. Tapi kalau warga yang sakit tidak punya BPJS silahkan masuk dulu dirawat dan ditangani, nanti pemerintah yang tanggung sambil diuruskan BPJS-nya. Jadi jangan ada warga yang tidak bisa berobat, pintanya.
Ia juga menyampaikan soal perlu adanya ambulance setiap satu desa, “Ini juga program kami, jadi pemerintah yang akan beli dan diserahkan ke desa untuk di kelolah,” jelas Sutinah.
Tak lupa Sutinah juga menyampaikan soal Beasiswa Manakarra, yang akan menyasar sekolah dasar sampai perguruan tinggi akan diberikan. Dari SD sampai kelas menengah itukan sudah ditanggung pemerintah melalui dana BOS, namun itu tetap akan kita berikan beasiswa bagi yang berpestasi. Sedangkan perguruan tinggi juga akan diberikan dan khususnya bagi mereka yang tidak mampu untuk dapat mengenyam dan melanjutkan kuliah.
Warga Toaba dalam sesi dialog menyambut baik apa yang disampaikan Calon Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi dan berharap bisa direalisasikan kelak jika terpilih. “Kami sangat mendukung adanya beasiswa ini, karena sangat diharapkan. Bagus untuk generasi kita,” sebut salah seorang warga.
Warga yang lainnya juga berharap irigasi pertanian dan layanan kesehatan bisa dinikmati semua warga. Tidak lupa warga juga berharap pembangunan infrastruktur yang menghubungkan desa dan kecamatan bisa menjadi perhatian untuk Tina-Ado jika terpilih.
Menjawab hal tersebut, Sutinah menyampaikan, bahwa pemerintah yang baik tidak akan memikirkan kepentingan politiknya saja, tapi demi masyarakatnya harus menerima dan bisa memanfaatkan dengan baik apa yang ada. Tentu semua itu akan lebih baik jika terbangun koordinasi yang baik pula dari semua tingkatan. Sedangkan untuk beasiswa manakarra, nantinya harus bisa dinikmati sampai ke desa-desa.
“Bulan yang lalu pak Suhardi Duka telah menurunkan bantuan untuk sejumlah petani di Mamuju, tapi kemudian ditahan oleh pemerintah kabupaten. Sehingga yang menikmatinya itu warga di Pasangkayu. Ini tidak boleh terjadi, jika untuk kepentingan masyarakat maka harus difasilitasi, harus diberikan. Jangan berpikir kepentingan politik dulu. Dan semua itu tentu akan akan bisa berjalan dengan baik kalau kita Bupatinya karena bisa sinergi dari provinsi maupun pusat,” sebut Sutinah.
“Beasiswa manakarra itu tidak boleh hanya di kota tapi semua wilayah harus bisa menikmatinya. Soal infrastruktur yang menghubungkan desa dan kecamatan tentu harus jadi perhatian kami karena itu baik untuk peningkatan perekonomian warga,” kata Sutinah.
(MRz)
Komentar