2enam.com, Mamuju : Memasuki moment hari jadi sulbar yang ke 16 tahun,bertepatan pada hari Selasa 22 september 2020 seharusnya pemerintah provinsi menjadikan moment ini untuk mengevaluasi kembali kinerja-kinerja dalam dalam birokrasi apalagi dalam situasi pandemi covid-19 yang pada per tanggal 20 september 2020 sudah mencapai 504 kasus.
Dengan momentum hari jadi sulbar ini menjadi sebuah kegagalan secara kolektif tatanan pemerintahan sulbar yg dimana gagal dalam menekan penyebaran covid 19 di sulbar itu sendiri yang dimana akhir-akhir ini kasus covid ini menyebar dalam tatanan pemerintahan DPRD provinsi dimana salah satu wakil ketua dinyatakan positif covid dan 24 staf dinyatakan reaktif.
Dengan situasi pandemi seperti ini begitu banyak yang perlu di perhatikan oleh pemerintah Sulbar tentu bukan hanya persoalan pandemi covid tetapi masih banyak soal-soal yang harus menjadi perhatian pemerintah provinsi seperti sektor Pendidikan yang dimana ada dugaan penyalahgunaan wewenang DAK Fisik Pendidikan Sulbar Tahun Anggaran 2020 yang menelan kerugian negara sebesara Rp. 203.056.508.000,- untuk SMA, SMK, dan SLB di Sulbar, diduga telah melanggar UU Tindak Pidana Korupsi. Dugaan itu juga dikaitkan dengan mutasi Kepala Sekolah (Kepsek) sebanyak 64 orang pada Mei 2020.
“Begitu juga pemerataan Infrastruktur disulbar yang belum merata, maupun soal ekonomi daerah, dan banyak lagi soal-soal yang lain yang menjadi tugas pemerintah sulbar itu sendiri,”katanya,Selasa(22/9/2020).
Selain hari jadi sulbar dibulan ini momentum tgl 24 september ini juga merupakan Hari Tani Nasional
Dimana dalam sektor pertanian itu sendiri masih banyak problem-problem pada sektor pertanian itu sendiri baik dalam soal konflik agraria maupun regulasi-regulasi yang berbicara kedaulatan pangan.
Muh fathir Ketua cabang GMNI Mamuju mengatakan, baru-baru ini terjadi tragedi berdarah di kabupaten polewali mandar kecamatan Bulo pada tgl 8 september 2020 kembali menelan korban akibat sengketa lahan. Ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah itu sendiri.
“Disituasi pandemi seperti ini juga saya rasa pemerintah perlu juga untuk menguatkan ketahanan pangan untuk menjaga stabilisasi dalam negeri disituasi pandemi seperti ini yang dapat mengakibatkan krisis ekonimi dalam negeri,”ujarnya.
Untuk itu moment hari jadi sulbar yg ke 16 tahun ini seharusnya mampu untuk memperkuat sinergitas antara pemerintah provinsi dan kabupaten harus semakin masif serta bergotong royong dalam menekan penyebaran covid-19 di sulawesi barat itu sendiri.
(MRz)
Komentar