2enam.com, Mamuju: Pemerintah Provinsi Sulbar launching Program Tangani total anak tidak sekolah (Portal ATS) Sulawesi Barat,Senin(31/8/2020).
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengharapkan bagaimana program yang baru saja di launching ini dapat terlaksana oleh semua pihak sehingga di butuhkan kerja sama.
“Harus kita bisa bersama sama untuk mewujudkan program ini dapat terlaksana.bukan dari berapa lama waktu yang di butuhkan tetapi tergantung dari kebersamaan kita. yang jelas ini bisa terlaksana dengan baik dari stakeholder terkait dan keterbelakangan dari pendidikan dari bawah hingga tingkat pendidikan atas bisa terus berjalan,”kata Ali Baal di hadapan sejumlah wartawan.
Sementara Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris menuturkan bahwa program Ini harus di hidupkan kembali.menghidupkan kembali kepedulian provinsi kepada sejumlah masyarakat yang putus sekolah di Sulbar.
Dalam kegiatan ini sekprov Sulbar Muhammad Idris mengatakan,kita melibatkan semua unsur untuk dapat bekerjasama dalam mensukseskan Portal ATS yang di launching Pemprov Sulbar.
“Bagaimana ia berperan menemukan anak-anak yang putus sekolah dan sebab dari putus sekolah sehingga basisnya apa yang menjadi masalah sehingga putus sekolah,”ungkap Idris.
Orang yang tidak bersekolah sebanyak 32.000 basisnya berada di kabupaten,akan dilakukan rapat bersama Kabupaten untuk memastikan bahwa data yang ada di kabupaten sama dengan di provinsi.
Dari hal tersebut membuat konektif kebijakan dan intervensi akan di lakukan.sehingga target utama selesai di tahun 2022.
“Paling tidak dari 32.000,15.000 sudah harus kembali bersekolah yang tidak bersekolah kita buatkan media pembelajaran untuk bisa bersekolah,”tutur
“Jadi kalau dia tidak bersekolah karena keterbatasan biaya kita akan membuatkan satu mekanisme khusus yang bekerjasama dengan perguruan tinggi kalau keterbatasan yang ada di intervensi melalui swasta tadi kita minta CSR untuk terlibat dalam penanganan pendidikan kita,”lanjut Idris.
Ia menambahkan bahwa masyarakat yang putus sekolah mulai dari SD, SMP, SMA di haruskan gratis hingga selesai namun apabila mempunyai masalah tetap di intervensi.
“Tidak ada alasan untuk tidak sekolah,alasan keluarga dan ekonomi alasan apapun itu sudah tidak ada jadi orang yang putus sekolah dengan beralasan itu tidak ada lagi,”imbuhnya.
Selain itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jaun mengatakan Khusus untuk dukungan terhadap anak putus sekolah pihaknya sudah anggarkan di desa marasa.
“Internet desa untuk tahun ini sudah masuk 50 desa sudah ada hal lain dana desa juga bisa masuk mendukung dengan surat kementrian desa untuk menggunakan aplikasi itu didesa.sekiranya Bupati untuk menjadikan satu gerakan dan bisa menuntaskan anak putus sekolah.
Forkopimda dan stakeholder yang hadir dalam program tersebut juga siap membantu dan bersama sama untuk mensukseskan program Portal ATS.
(MRz).
Komentar