Rehab Sapota Telan Anggaran 3,6 Miliar

Mamuju48 Dilihat

2enam.com, Mamuju : Rumah Jabatan (Rujab) bupati Mamuju direhab. Pemkab bahkan menggelontorkan Rp 3,6 miliar dari APBD 2020. Konstruksi atap rujab dinilai tak lagi kokoh.

Namun, anggaran tersebut dinilai terlalu besar hanya untuk merehab bagian atap. Apalagi, pengerjaannya hanya menyentuh bangunan utama. Aula rujab yang roboh tahun lalu justru tidak direhab.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Awaluddin Latief menjelaskan, anggaran tersebut sudah sesuai. Banyak yang juga perlu dibenahi. Bukan cuman mengganti atap.

“Plafon, walpaper dinding, instalasi listrik serta pembongkaran dan penggantian struktur balok penyangga atap,” jelas Awaluddin.

Rehab dilakukan karena usia bangunan rujab sudah belasan tahun. Jika tak dilakukan perawatan di khawatirkan ambruk. Seperti bangunan aula. Namun, aula tidak masuk dalam pekerjaan tahun ini. Hanya bangunan utama rujab.

“Jadi sebelum terjadi kejadian yang sama kita antisipasi melalui rehab struktur atap. Saya belum tahu kapan aula direhab,” jelas Awaluddin.

Hal tersebut juga pernah disinggung Bupati Mamuju, Habsi Wahid. Habsi menceritakan jika dirinya bersama keluarga hampir pernah dijatuhi material plafon saat sedang makan. Hal itu juga membuat Habsi merawa was-was jika tinggal di Rujab tersebut.

“Sekarang tinggal di rumah pribadi dulu. Sambil menunggu rehab rujab selesai,” ujar Habsi, waktu ditemui di rukah pribadinya, beberapa waktu lalu.

Untuk diketahui, rehab rujab bupati Mamuju dikerjakan PT Widya Rahmat Karya. Perusahaan asal Kabupaten Gowa, Sulsel. Banyak kalangan menilai anggaran sebesar itu justru bisa membangun infrastruktur jalan atau jembatan di desa-desa. Lebih bermanfaat bagi warga dan tentu lebih produktif.

(4d3)

Komentar