2enam.com, Polman : Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Sulawesi Barat terus mengaungkan gerakan literasi sejuta pemirsa. Kali ini, gerakan yang digagas KPI Pusat ini menyasar sejumlah mahasiswa-mahasiswi dari Universitas As’ariyah Mandar (Unasman) Polewali Mandar, Senin, 6 Juni 2020 dengan menghadirkan Wakil Ketua DPRD Sulbar, Abd. Rahim, Rektor Unasman, Chuduriah Sahabuddin dan praktisi Komunikasi yang juga pemilik media Penyiaran “Mario FM” Rusman Toni. Acara ini juga dihadir Ketua dan Wakil Ketua KPID Sulbar, April Ashari Hardi dan Budiman Imran.
Dalam amanahnya, Rektor Unasman, Chuduriah Sahabuddin mengapresiasi kegiatan literasi ini sebagai bentuk implementasi dari penandatangan kesepakatan bersama dengan KPID Sulbar tahun lalu. “Pelaksanaan Literasi ini yang dilakukan KPID, merupakan yang kedua setelah goes to kampus, kami dri unasman sangat bangga salah stu perguruan tinggi sulbar menjadi target progran kerja KPID,” kata Chuduriah.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sulbar, Abdul Rahim menegaskan program literasi yang dilakukan KPID Sulbar makin masif dan sangat membantu masyarakat utuk mendapat informasi yang baik dan menghantar menjadi negeri Indonesia emas. ” Kita butuhkan kemampuan memfilter informasi, salah satunya melalui gerakan literasi sejuta pemisah dan pendengar yang dilakuian KPID ini,” ujar Politis Partai Nasdem ini.
Menyangkut New Normal dengan penanggulangan Pandemi Covid -19, salah satu pemuda pejuang pembentukan Sulbar ini menegaskan kebijakan pusat saat ini benar benar memperihatinkan situasi dan kondisi di daerah karena kita tidak tahu kapan Covid ini akan berakhir dan ini berpengaruh pada asoek ekonomi, sosial, dan penyiaran. ” Dari menyelamatkan aspek ekonomi, kebijakan pemerintah pusat dan daerah tidak boleh coba-coba memberikan kebijakan lock down dan PSBB di negara ini karena akan mempengaruhi ekonomi,” jelasnya.
Abd. Rahim, mengatakan selain ekonomi, aspek sosial juga berpengaruh, kita tidak bisa bertatap mula secara langsung dalam menyusun program kerja. “Untung ada aplikaai zoom meeting yang bisa memberikan dan mempertemukan kita meskipun manfaatnya tidak efektif,” katanya
Dalam.kegiatan yang dipandu Sri Ayuningsih, Koordinator Bidang Kelembagaan itu. Abdul Rahim juga menegaskan aspek yang ketiga yang juga berpengaruh atas dampak.Covid-19 iini adalah aspek penyiaran. “Dengan keterbatasan mendapatkan sumber informasi, maka sebagai langkah pencegahan kita tidak boleh menelan secara mentah-mentah, namun kita harus memilah dan menyaring agar mental kita tidak rusak,” ungkapnya.
(Humas KPID)
Komentar