2enam.com, Mamuju : Kembali berpasangan sebagai calon bupati dan wakil bupati Mamuju periode 2020 – 2025 Habsi Wahid dan Irwan SP Pababari, masyarakat Kecamatan Tapalang menggelar syukuran dan ngobrol bareng (ngobar) dengan wakil bupati Mamuju di kelurahan Dayanginna, Kecamatan Tapalang Induk, Minggu (2/2/2020).
Kegiatan syukuran dan ngobrol bareng dengan Irwan Pababari selaku Wakil Bupati Mamuju, di inisiasi oleh ratusan masyarakat Kecamatan Tapalang Induk sebagai rasa syukur atas berpasangannya kembali Habsi Wahid dan Irwan Satya Putra Pababari pada Pilkada Mamuju 2020.
Syukuran dan ngobrol bareng itu dihadiri ratusan masyarakat dan simpatisan Habsi- Irwan di Kelurahan Dayanginna, Kecamatan Tapalang Induk.
Acara dipandu Husni, didepan masyarakat mengatakan. “Kami dan sebagian besar masyarakat Kecamatan Tapalang berkomitmen tetap mendukung untuk melanjutkan pembangunan di pemerintahan Habsi- Irwan di tahun 2020,” ucapnya.
Di tempat sama, Irwan Pababari mengucapkan rasa syukur atas digelarnya kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah kita semua bisa hadir di acara ngobrol bareng ini dengan suasana yang sederhana, Insya Allah pertemuan ini bukanlah sebuah pertemuan yang terjadi secara kebetulan, tapi ini adalah takdir dan Insya Allah ini adalah bagian dari langkah awal kita untuk melanjutkan pembangunan yang kedua kalinya,” ungkap Irwan.
Ia menambahkan kondisi saat ini banyaknya informasi yang sengaja disebarluaskan bahwa di pemerintahan Habsi-Irwan, tidak ada pembangunan sama sekali dan lain sebagainya, tentu dengan tujuan untuk merusak citra di masyarakat dan semua tuduhan itu adalah hoax.
“Saudara-saudara tentu tidak adil ketika kita membandingkan antara pemerintahan kami (Habsi-Irwan) yang baru berjalan empat tahun dengan pemerintahan yang sebelum sebelumnya yang berjalan 10 tahun tentu itu tidak adil. Janganlah biarkan pemikiran pemikaran seperti itu terus merasuki pemikiran kita,” paparnya.
Lanjut dikatakan Irwan, dalam memilih pemimpin itu ada ciri cirinya, ciri-ciri yang harus dimiliki itu adalah harus bisa menyadarkan segala harapan dipundaknya, kemudian harus memiliki pengetahuan yang luas dan mampu merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat.
“Memilih pemimpin itu, tentu bukan dilihat dari segi latar belakang keturunannya, ia mencontohkan bukan berarti seseorang itu pernah jadi anak bupati kemudian dia juga pantas untuk jadi bupati, sebeb kalau dilihat dari segi itu, maka semua orang yang ada disini yang bukan anak mantan bupati, berarti dia tidak layak dong untuk jadi bupati. Tapi memilih pemimpin itu karena adanya nilai nilai kepantasan yang dimiliki,” tutup Irwan Pababari yang dikenal murah senyum kepada setiap orang.
(***)
Komentar