2enam.com, Mamuju, – Pada September 2019, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang diukur oleh gini rasio tercatat sebesar 0,365. Angka ini cenderung tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan gini rasio maret 2019.
Sementara itu jika dibandingkan dengan gini rasio September 2018 yang sebesar 0,366, gini rasio September 2019 turun sebesar 0,001 persen. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar, Win Rizal pada press release, Rabu (15/1/2020).
“Gini rasio di daerah perkotaan pada September 2019 tercatat sebesar 0,438 menurun baik jika dibanding gini rasio Maret 2019 yang sebesar 0,445 maupun jika dibandingkan gini rasio September 2018 yang sebesar 0,451,”kata Win Rizal.
Sedangkan kata Win Rizal, gini rasio di daerah pedesaan pada September 2019 tercatat sebesar 0,320 meningkat baik jika dibandingkan gini rasio Maret 2019 yang sebesar 0,317 maupun jika dibandingkan gini rasio September 2018 yang sebesar 0,311.
“Jadi, gini rasio daerah perkotaan September 2019 mengalami penurunan, sedangkan gini rasio daerah pedesaan mengalami peningkatan,”ujarnya.
Pada September 2019, distribusi pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 19,16 persen. Artinya pengeluaran penduduk masih berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah.
“Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 14,80 persen yang artinya berada pada kategori ketimpangan sedang. Sementara untuk daerah pedesaan, angkanya tercatat sebesar 21,05 persen yang berarti masuk dalam kategori ketimpangan rendah,”tutup Win Rizal.
(Eka)
Komentar