Secara Absolut, Persentase Penduduk Miskin Sulbar Turun 0,27 Poin

Sulbar13 Dilihat

2enam.com, Mamuju, : Pada bulan September 2019, persentase penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan) di Sulbar (Sulawesi Barat) mencapai 10,95 persen (151,87 ribu orang), turun 0,27 poin (secara absolut berkurang 0,96 ribu orang) jika dibandingkan dengan kondisi September 2018 yang mencapai 11,22 persen (152,83 ribu orang).

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar, Win Rizal, pada press release BPS Sulbar yang dilaksanakan di aula kantor BPS Sulbar, Rabu (15/1/2020).

“Jika dibandingkan kondisi pada Maret 2019, persentase penduduk miskin di Sulbar pada September 2019 turun sebesar 0,07 poin meskipun secara absolut bertambah sebesar 0,47 ribu orang jika dibandingkan dengan kondisi maret 2019 yang sebesar 151,40 ribu orang (11,02 persen),”kata Win Rizal didepan puluhan wartawan.

Ia juga mengungkapkan, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada maret 2019 sebesar 9,63 persen menurun menjadi 9,41 persen pada September 2019.

“Sementara persentase penduduk miskin di daerah pedesaan pada Maret 2019 sebesar 11,45 persen menurun menjadi 11,43 persen pada September 2019,”ujarnya.

Win Rizal juga menjelaskan, peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan).

“Baik daerah perkotaan maupun pedesaan, lima komoditi makanan yang memberi kontribusi terbesar garis kemiskinan pada September 2019 yaitu beras, rokok kretek filter, ikan tongkol/tuna/cakalang, gula pasir dan bawang merah. Sementara itu, perumahan, listrik, bensin, pendidikan dan kelengkapan mandi merupakan lima komoditi bukan makanan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap garis kemiskinan baik di daerah perkotaan maupun pedesaan,”pungkas Win Rizal.

“Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada September 2019 tercatat sebesar 77,36 persen. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi maret 2019 yaitu sebesar 77,56 persen,”tuturnya.

(Eka)

Komentar