Salah Baca Pancasila, Johnson; Haruskah Gubernur Sulbar Dibuatkan Kegiatan Menghafal Pancasila?

Mamuju62 Dilihat

2enam.com, Mamuju, – Terkait adanya pemberitaan media terulangnya kesalahan Gubernur Sulbar dalam membacakan teks pancasila yang kedua atau adanya poin naskah pancasila yang kedua di upacara Peringatan Hari Pahlawan Nasional 10 november 2019 yang sebelumnya pada tahun 2017 viral juga kesalahan dalam membacakan urutan Pancasila pada peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Video yang menayangkan Gubernur Sulbar salah dalam membacakan teks Pancasila itu menuai banyak sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Kabid PKK PPGMKI Masa Bakti 2018-2020, Johnson.

Johnson mengaku sangat prihatin dengan atas kesalahan yang dilakukan Gubernur Sulbar dalam membacakan teks Pancasila yang diketahui bersama ada Ideologi Negara.

“Saya sebagai kabid PKK PPGMKI Masa Bakti 2018-2020 yang juga merupakan putra dari Sulbar merasa sangat prihatin dengan kejadian ini, mengingat gubernur adalah wakil pemerintah pusat dalam mengimplementasikan setiap kebijakan pemerintah berdasarkan Pancasila,”tulis Johnson pada WhatsApp pribadinya kepada wartawan, Senin (11/11/2019).

“Namun bagaimana mau mengimplementasikan nilai-nilai pancasila jika membacakan saja selalu salah,”sambungnya.

Ia juga mengatakan, bahwa sangat fatal jika sekelas Gubernur salah dalam membacakan teks Pancasila.

“Ini sangat fatal jika sekelas gubernur masih salah dalam membacakan naskah Pancasila. Inikan sudah ada naskahnya, tinggal dibacakan, kok masih salah?,”lanjut Johnson.

Johnson berharap, Gubernur Sulbar lebih fokus lagi dalam mengurus rakyat dan hal-hal seperti yang terjadi pada Peringatan Hari Pahlawan Nasional kemarin, tidak terulang yang ketiga kalinya.

“Saya berharap, Pak Gubernur lebih fokus lagi dalam mengurus rakyat biar jangan dijadikan beban hingga hal-hal sederhana begini tidak terulang lagi. Jangankan Gubernur, siswa kelas empat saja sudah hafal naskah ini. Ataukah jika perlu dibuatkan kegiatan untuk menghafal pancasila biar tidak terjadi lagi kesalahan yang sama,”tutup Johnson.

(Eka)

Komentar